Advertisement
PLN Siapkan Gardu Induk di KIT Batang

Advertisement
Harianjogja.com, BATANG – PT PLN (Persero) akan menyiapkan gardu induk (GI) di dalam Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) guna mendukung kebutuhan listrik para investor selama masa konstruksi hingga produksi.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, Joko Hadi Widayat mengungkapkan, bahwa pada fase pertama pengembangan KITB, diatas areal lahan seluas 450 hektare (HA), pihaknya akan menyiapkan pasokan listrik sebesar 90 MW.
Advertisement
“Kami akan siapkan gardu induk di dalam kawasan dengan kapasitas 90 MW, sesuai dengan permintaan dari pihak pengelola KITB, bahwa beban yang dibutuhkan pada fase pertama sebesar itu,” ujar Joko Hadi didampingi Manajer Unit Layanan Pelanggan(ULP) Batang, Rifki Ade Ardiansyah, Jumat (28/5/2021).
Namun, dikatakan Joko, bahwa PLN belum bisa memastikan berapa total kebutuhan listrik di lahan KITB seluas 4.300 hektare.
“Sejauh ini kami memang belum mendapat kepastiaan dari pihak pengelola, berapa total kebutuhan listrik KITB. Sebab, selama ini yang intens diskusikan adalah kebutuhan listrik untuk fase pertama dahulu, yakni di lahan 450 hektare,” katanya.
Adapun, kata Joko, selama masa pembangunan GI di dalam KITB belum selesai, maka pihaknya akan di dukung pasokan listrik dari GI Weleri dan GI New Batang yang berada di Kecamatan Tulis. Kedua GI tersebut memiliki kapasitas daya listrik sama, yakni 2x60 MVA atau setara 120 MW.
“Kedua GI ini sifatnya supporting. Karena nanti didalam kawasan KIT Batang akan ada GI tersendiri. Jadi, saat ini kami masih diperbantukan kedua GI ini untuk memenuhi kebutuhan listrik selama masa konstruksi,” katanya.
Kedua GI tersebut, lanjut Joko, akan memasok kebutuhan listrik produsen kaca asal Korea Selatan, yakni KCC GLASS Corporation. Pabrik pertama yang telah melakukan peletakan batu pertama di KITB pada pertengahan bulan Mei 2021 itu akan membutuhkan pasokan listrik sebesar 28 MW.
“Total kebutuhan listrik untuk KCC Glass mencapai 28 MW. Adapun kebutuhan listrik itu untuk mencukupi selama tahap konstruksi sampai dengan produksi, yang diperkirakan berjalan hingga empat tahun lamanya,” terangnya.
Joko mengatakan, bahwa PLN menyambut antusias kehadiran para investor di KITB ini dengan menyiapkan semua kebutuhan kelistrikan selama masa konstruksi hingga produksi. Menurutnya, pengembangan KITB ini menjadi satu peluang bagi PLN untuk bisa berpartisipasi secara penuh dalam memasok kebutuhan kelistrikkan.
“Tentunya ini menjadi kesempatan bagi PLN untuk segera menyiapkan kelistrikan yang ada dengan semaksimal mungkin. Kami optimis dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik KITB sesuai dengan time line pada masa konstruksi sampai dengan produksi,” ucapnya.
Ia juga menjamin pasokan listrik untuk kawasan industri itu tidak akan mengganggu pelanggan lainnya, khususnya rumah tangga.
“Jadi hal ini sudah kami persiapkan dan perhitungkan secara matang, sehingga tidak akan mengganggu masyarakat secara umum. Jadi tidak ada masalah, karena memang beda beda jalurnya,” pungkas Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 untuk Presiden Prabowo
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kopdes Merah Putih Didorong Jadi Pusat Logistik dan Pemasaran Desa
- Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi
- Presiden Prabowo Minta Purbaya Tinjau Ulang PP Devisa Hasil Ekspor
- Menkeu Purbaya Tolak Permintaan Luhut Cairkan Rp50 Triliun ke INA
- Transformasi SDM Teknis Jadi Kunci Adaptasi Industri di Era Digital
- Daftar Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri Hari ini 17 Oktober 2025
- TKD Dipangkas, Ini Kata Para Ekonom Soal Masa Depan Ekonomi DIY
Advertisement
Advertisement