Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Naik Lebih Signifikan di Kota dengan Penetrasi Internet Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kemajuan infrastruktur digital di suatu daerah dinilai memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan atau perkembangan ekonomi. Dalam artian, semakin maju infrastruktur digital di suatu daerah, maka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Kepala Departemen Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri merujuk pada studi yang dilakukannya pada 2018, menyebutkan daerah dengan jaringan internet yang menjangkau lebih luas memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Advertisement
“Studi yang kami lakukan pada 2018, melihat data pada 2017, kita bisa melihat dengan membandingkan berbagai daerah di Indonesia. Kota dan kabupaten yang memiliki penetrasi internet lebih tinggi, misalnya 50 persen, itu memiliki pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sebesar 0,4 persen dibandingkan dengan akses yang rendah,” tutur Yose pada Media Round Table: Menilik Pentingnya Konektivitas – Infrastructure for Tomorrow (i4t) secara virtual, Kamis (12/8/2021).
Yose menilai ada korelasi yang cukup signifikan antara keterjangkauan jaringan internet di suatu daerah dengan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Dia mengatakan dengan berjalannya waktu hingga saat ini, keterjangkauan jaringan internet seharusnya sudah lebih luas dibandingkan dengan tahun 2018, pada saat studi tersebut dilakukan.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebut pemerintah mendorong berbagai upaya untuk transformasi digital, baik di kehidupan sosial kemasyarakatan dan dunia usaha.
Johnny mengatakan kini jaringan internet digunakan oleh lebih dari 200 juta jiwa. “200 juta lebih pengguna setara dengan 73,7 persen dari populasi Indonesia. Jumlah koneksi ponsel bahkan mencapai 345,3 juta, atau 25 persen lebih banyak dari total penduduk,” katanya pada acara yang sama.
Hal tersebut, tambah Johnny, menjadikan Indonesia negara kelima terbesar pengguna internet di dunia. Bahkan, dengan adanya pandemi Covid-19, pengguna internet justru bertambah lebih banyak karena hampir seluruh kegiatan berpindah menjadi virtual.
Untuk menambah keterjangkauan internet di seluruh Indonesia, pemerintah melakukan berbagai proyek infrastruktur telekomunikasi. Salah satunya, yaitu pembangunan Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (Satria-1).
Pembangunan satelit tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara pemerintah, PT Satelit Nusantara Tiga (PSNT), dan mendapatkan pembiayaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun. Kini, satelit tengah berada di tahap konstruksi dan ditargetkan untuk mengorbit pada akhir 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement