Advertisement
Pemerintah Anggarkan Rp300 Miliar untuk Gerakkan Sektor Perfilman
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp300 miliar untuk menggerakkan ekonomi kreatif sub sektor industri perfilman yang terdampak pandemi Covid-19 dan masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang akan segera disahkan dalam waktu dekat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Surabaya, Jawa Timur, Kamis mengatakan anggaran itu diharapkan disalurkan untuk pembelian lisensi, termasuk biaya promosinya terhadap sebanyak 50 produksi film dari berbagai komunitas perfilman nasional.
Advertisement
"Anggaran itu sekitar Rp266 miliar sampai Rp300 miliar, dan diharapkan disalurkan kepada komunitas film di tanah air sebelum tutup tahun 2021," kata Sandiaga, dalam acara pertemuan dengan pelaku ekonomi kreatif bidang film di Surabaya.
Menurutnya, industri perfilman nasional sangat terdampak karena pandemi COVID-19. Selama pandemi, gedung-gedung bioskop tutup demi pencegahan penularan COVID-19, sehingga perlu disokong dana pemerintah untuk memicu pertumbuhannya, karena pembuatan atau produksi film menyerap banyak tenaga kerja.
Baca juga: Selama Sosialisasi, Tingkat Okupansi KA Bandara YIA Capai 91 Persen
"Baru saja kami mendapat informasi dari Komite Pemulihan Ekonomi Nasional dan Ibu Menteri Keuangan menganggarkan sekitar Rp266 hingga Rp300 miliar untuk subsektor tersebut. Itu meliputi promosi, produksi dan pembelian dari hak penyaluran bagi film-film yang akan diproduksi oleh insan perfilman," katanya.
Sandiaga mengatakan ekonomi kreatif tidak hanya tentang kerajinan tangan atau sejenisnya. Namun, seperti yang di Surabaya bisa mengembangkan potensi di bidang film, animasi dan video. Ada beberapa karya anak Surabaya sudah terbukti dan diakui dunia karena hasilnya juga cukup baik. Hal ini juga dapat dilihat melalui geliat para sineas dan animator asal Surabaya yang berkiprah di kancah nasional maupun internasional.
Sandiaga berharap melalui pertemuan kali ini dapat meningkatkan motivasi, kreativitas dan prestasi dalam berkarya. Sehingga subsektor film, animasi dan video dapat menjadi lokomotif ekonomi kreatif yang mampu mendorong pembangunan daerah.
"Kami mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif untuk tetap semangat dalam upaya melakukan pemulihan dan stabilisasi ekonomi dengan memaksimalkan penggunaan sarana prasarana dan juga teknologi informasi, sehingga tetap dapat menciptakan perubahan positif, serta menjadikan potensi wisata dan ekonomi kreatif harus jadi lokomotif penggerak perekonomian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KAI Daop 6 Fasilitasi Angkutan Motor Gratis Selama Arus Mudik, Catat Cara Daftar dan Syaratnya
- Perpres 19/2024 dan Sinergi Kementerian Bakal Percepat Pengembangan Industri Gim RI
- Aturan Impor dalam Permendag Nomor 36 Ditunda
- Harga Cabai Mahal, Mendag: Indonesia Butuh Sistem Tanam yang Tidak Terpengaruh Cuaca
- Pelaku Industri Sebut Aturan Baru Kripto OJK Wujud Komitmen OJK Kembangkan Teknologi Keuangan RI
Advertisement
Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kemiskinan Argentina Kian Menjadi, Warga Berburu Makanan di Tempat Sampah
- Diklaim Usung Performa 3 Kali Lipat Lebih Baik, PS5 Pro Bakal Dirilis Sony Tahun Ini
- Penjaminan Dana Pihak Ketiga Belum Berlaku untuk Pinjol, Begini Penjelasan OJK
- Driver Ojol Wajib Diberi THR, Ini Ketentuan Detailnya
- Dugaan Debitur Fraud hingga Rp2,5 Triliun, LPEI Bakal Ikuti Proses Hukum
- Jika Ada Perusahaan Telat Bayar THR 2024, Ini Sanksinya
- Qwords Academy, Bantu UMKM Terapkan Konsep #GoOnline di Bulan Ramadan
Advertisement
Advertisement