Advertisement
Kemendag: Aktivitas Pusat Belanja Modern Membaik

Advertisement
Harianjogjamcom, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut aktivitas pusat perbelanjaan modern sudah membaik.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan hadirnya pusat perbelanjaan baru di tengah pandemi menjadi sinyal membaiknya aktivitas perdagangan. Pusat perbelanjaan diharapkan konsisten menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga keyakinan konsumen.
Advertisement
“Memang aktivitas perdagangan di pusat perbelanjaan sudah membaik, terutama dengan kebijakan pemerintah yang merelaksasi kegiatan perdagangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan penerapan aplikasi Peduli Lindungi yang sesuai PPKM berlevel,” kata Oke, Jumat (10/12/2021).
Meski kasus Covid-19 jauh lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Juli 2021, Oke mengatakan pemerintah tetap memantau penerapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan.
“Kami senantiasa mengingatkan untuk disiplin penerapannya. Hal ini dalam rangka memberi jaminan rasa aman bagi konsumen,” tambahnya.
Data yang dihimpun Kemendag menunjukkan bahwa jumlah pusat perbelanjaan yang dipantau penerapan protokol kesehatannya berjumlah 180 unit atau 49 persen dai 367 mal anggota APPBI. Rata-rata tingkat kepatuhan tercatat mencapai 91,6 persen.
Namun terdapat tren penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, terutama di luar Pulau Jawa dan Bali karena pemakaian aplikasi Peduli Lindungi belum ketat.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan pengembangan pusat perbelanjaan masih berlanjut. Namun kehadiran pusat belanja baru diproyeksikan terbatas mengingat banyak pengembang yang menunda realisasi investasi.
“Sejak 2020 atau sejak awal pandemi banyak perencanaan pembangunan pusat perbelanjaan baru yang ditunda sementara waktu. Sehingga dalam waktu tiga tahun atau lebih sejak awal pandemi belum akan banyak pembukaan pusat perbelanjaan baru,” kata Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja, Jumat (10/12/2021).
Dia juga menjelaskan proyek pembangunan pusat perbelanjaan yang telah berlangsung 50 persen saat pandemi cenderung akan dilanjutkan demi menghindari kerugian yang lebih besar. Selain itu, tingkat okupansi pusat perbelanjaan baru juga masih di kisaran 50 persen, lebih rendah daripada rata-rata tingkat okupansi pusat perbelanjaan di Jabodetabek yang berada di level 70 persen pada kuartal III/2021.
Laporan Colliers Indonesia menunjukkan total area ritel mal mencapai 4,86 juta meter persegi per kuartal III/2021 di wilayah Jabodetabek. Luas area ini relatif stagnan menyusul tertundanya pembukaan mal baru akibat lonjakan kasus Covid-19 pada Juli dan Agustus 2021.
Adapun luas area ritel mal di Surabaya per semester II/2021 mencapai 1,2 juta meter persegi. Konstruksi mal-mal baru di Surabaya masih berlanjut meski dengan pertumbuhan yang melambat. Setidaknya ada 4 mal dalam proses konstruksi dan bakal menambah 70.000 meter persegi sampai 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement