Advertisement
Ini Daftar Startup Terbaru di Indonesia yang PHK Karyawan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dalam beberapa pekan terakhir, setidaknya ada enam perusahaan rintisan alias startup yang beroperasi di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.
PHK tersebut muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor.
Advertisement
BACA JUGA: Jadwal KRL Jogja-Solo 7 Juni, Terakhir 20.17 dari Stasiun Tugu
Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19. Sebagai catatan, PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup terkenal dan besar juga melakukan PHK pada tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.
Di Indonesia sendiri, jika ditotal, sejak akhir kuartal I/2022 setidaknya ada beberapa perusahaan startup kondang yang telah melakukan PHK.
Berikut Daftar Startup yang PHK Karyawan:
1. TaniHub
Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), di mana hal ini menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).
TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja TaniHub. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). TaniHub juga dikatakan akan menyasar ke ara modern trade yaitu supermarket, hipermarket, dan pasar swalayan.
2. SiCepat
Sama seperti TaniHub, SiCepat merupakan startup awal yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan.
SiCepat menilai jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan. Wiwien memaparkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.
Kebijakan tersebut diambil setelah evaluasi rutin yang dilakukan oleh perusahaan. Evaluasi ini dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan SiCepat di tengah sengitnya kompetisi bisnis logistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
- Warga Berbondong-Bondong Beli Emas Batangan, Ini Menurut Ekonom UAJY
- Penerapan Tarif Impor AS, China Peringatkan Potensi Krisis Kemanusiaan
- Perang Dagang, China Balas Amerika Serikat dengan Mengenakan Tarif Impor 125 Persen
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
Advertisement

DLHK DIY Sebut Ruang Terbuka Hijau di Taman ABA Dibangun dengan Dana Keistimewaan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kemendag Ungkap Penyebab Sebagian Pasar Swalayan Tutup
- BI DIY Sebut Transaksi Digital Punya Kontribusi Penting Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Ekonom UAJY Sebut Ada Fenomena Masyarakat Beli Emas Sebelum Lebaran, Jual Setelah Lebaran
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
- Wow! Harga Emas Melonjak Jadi Rp2 Juta per Gram
- Puncak Perayaan HUT ke-29 BPR Kurnia Sewon Meriah di Kampung Batik Giriloyo, Libatkan 54 Desa Wisata dalam Lomba Video Desa Wisata Bantul
- Astra Motor Yogyakarta Komit Dalam Aksi Donor Darah
Advertisement