Advertisement
Mandiri Jogja Marathon Digelar Kembali Tahun Ini, Catat Tanggalnya!

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Penyelenggaraan event tahunan Mandiri Jogja Marathon kembali digelar tahun ini setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Dengan empat kategori lomba yang rencananya akan digelar pada 14 Agustus mendatang, pelari dari berbagai daerah bakal disuguhkan dengan rute yang menarik dan khas di kawasan Candi Prambanan.
Advertisement
VP Corporate Communication Bank Mandiri, Ricky Andriano mengatakan Mandiri Jogja Marathon tahun ini merupakan yang keempat kalinya di Jogja sejak kali pertama digelar pada 2017 lalu.
BACA JUGA: Terus Gaungkan Digitalisasi Pasar Tradisional, Bank Mandiri Luncurkan Livin’ Pasar
Melalui event ini pihaknya ingin mengangkat potensi sport tourism yang belakangan kian digandrungi oleh kaum muda di berbagai daerah. Dengan menggandeng Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, pihaknya juga ingin mengangkat pariwisata lokal lewat kehadiran desa wisata yang akan banyak dilalui oleh para pelari.
"Kami targetkan akan ada 6.000 peserta yang berpartisipasi. Ini tentu sangat berdampak signifikan bagi perkembangan roda perekonomian dan UMKM yang nanti ikut berpartisipasi," kata Ricky saat jumpa pers, Kamis (11/8/2022).
Ajang ini nantinya mempertandingkan empat kategori masing-masing kategori Marathon (42.195 km), Half Marathon (21 km), 10 km dan 5 km.
Tidak hanya pelari nasional, beberapa pelari dari internasional dan negara tetangga tercatat ikut pula berpartisipasi dalam Mandiri Jogja Marathon. Adapun asal peserta yang telah tercatat yakni dari Jabodetabek dan kota-kota besar di Indonesia. Termasuk beberapa warga negara asing (WNA) ekspatriat dari Malaysia, Jepang, Australia, India, Brazil, dan Singapura.
"Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, sebisa mungkin penyelenggaraan acara mulai dari pengambilan paket perlombaan sampai dengan pelaksanaan sesuai dengan protokol kesehatan. Peserta yang ikut wajib sudah divaksin. Begitu juga dengan rute, kita sesuaikan untuk mencegah adanya kerumunan," kata dia.
Race Director Pandara Sports, Andreas Kansil menjelaskan, pada tahun ini pihaknya telah berhasil memperoleh sertifikat dari Association of International Marathons and Distance Races (AIMS) sebagai federasi internasional atletik dunia untuk tiga rute yang dilombakan yakni marathon, half marathon dan juga 10K.
Dengan begitu, jika terdapat atlet dengan catatan waktu dan pemecahan rekor di ajang ini bisa diikutsertakan dalam kualifikasi lomba internasional.
"Dari segi rute ada beberapa perubahan yang kami lakukan untuk menjamin kenyamanan peserta, kami sesuaikan dengan mempelajari rute tahun sebelumnya sehingga pengalaman pelari dan semua peserta di tiap kategori bisa nyaman," katanya.
Dengan karakteristik cuaca negara tropis, penyelenggara juga semaksimal mungkin menyediakan lebih banyak water station pada setiap rute yang dilombakan. Pelari nantinya dapat menemui keberadaan water station dengan jarak yang lebih pendek dan lebih banyak daripada biasanya.
"Misalnya untuk di kilometer awal di bawah 20 kilometer untuk marathon setiap 2,5-3 kilometer akan ada water station. Tetapi di atas itu kami buat intervalnya jadi lebih pendek sehingga ketika mereka sudah mulai kelelahan akan lebih sering melihat water station," jelasnya.
Sementara dari segi rute yang dilalui, penyelenggara juga telah menyiapkan beberapa kawasan yang cukup berbeda dibandingkan dengan rute tahun sebelumnya. Pelari nantinya akan disuguhkan dengan sejumlah pemandangan khas desa wisata bernuansa sawah, matahari terbit dan latar belakang pegunungan Merapi.
"Kami juga sudah atur agar rute start agak lebih lebar supaya bisa mengurangi kerumunan. Dan setelah itu baru melewati jalur yang agak sempit dengan pemandangannya jauh lebih indah di kilometer lanjut," urainya.
Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo menyatakan, dengan target 6.000 peserta ajang Mandiri Jogja Marathon tentunya bakal menimbulkan efek domino yang luas bagi pergerakan sektor ekonomi kreatif di wilayah setempat. Diperkirakan kunjungan wisatawan yang hadir pada ajang ini akan berlipat ganda sehingga juga berimbas pada pengembangan desa wisata yang ada di wilayah itu.
"Olahraga lari ini memang sedang menjadi tren di kalangan muda. Mandiri Jogja Marathon saya harap bisa jadi event tahunan dengan mengundang pelari nasional dan internasional dan target kami ingin menjadikan Jogja sebagai kota yang berbasis pariwisata olahraga," pungkas Singgih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Ombudsman DIY Temukan Dugaan Manipulasi Data pada Jalur Afirmasi SPMB SMA/SMK
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
- Kemendag Mencabut Empat Aturan untuk Mempermudah Izin Usaha, Ini Daftarnya
- Mulai Hari Ini! Marhen J Toko Tas Ala Idol Korea Menutup Semua Gerai di Indonesia
- Kementerian ESDM Distribusikan 3,49 Juta Ton LPG, Masih Ada Stok 4,68 Juta Ton
- Apindo DIY Dukung Penarikan Pajak E-commerce, Beri Usulan Insentif Gratis Ongkir
- Mendag Budi Santoso Ungkap Alasan Cabut 4 Regulasi: Pelaku Usaha Sering Menunggu Lama Izin dari Pemda
Advertisement
Advertisement