Advertisement

Awalnya Jualan dari Garasi, Uwitan Kini Punya Experience House 

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 14:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Awalnya Jualan dari Garasi, Uwitan Kini Punya Experience House  Aji Akbar Titimangsa saat memamerkan produknya di jalan Baturan Raya, Trihanggo, Gamping, Sleman, Kamis (25/8/2022). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Bermula dari garasi, Aji Akbar Titimangsa kini bisa mengembangkan usaha furniture dengan brand lokal Uwitan. Melalui penjualan online, Uwitan mampu meraih pasar furnitur minimalis nasional permebelan pada September 2015.

Aji, sapaan akrabnya mengatakan Uwitan berdiri sejak September 2015 lalu. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, showroomnya sudah empat kali berpindah. Pertama kali bergelut didunia usaha ini, Aji hanya menjual pernak-pernik interior rumah seperti kaca hias, kotak tisu dan gantungan baju. Saat ini, hampir semua jenis furnitur dengan konsep minimalis ia jual. Seperti tempat tidur, pembatas ruangan, kursi sampai lemari.

Advertisement

"Awalnya saya menggunakan garasi di rumah seluas 60 meter persegi dengan dua orang karyawan. Setelah itu pindah-pindah ke jalan Monjali dan Jalan Gotong Royong sampai keempat baru di sini," katanya di jalan Baturan Raya, Trihanggo, Gamping, Sleman, Kamis (25/8/2022).

Karena showroom yang digunakan hanya berupa garasi, sejak awal Aji memasarkan produknya melalui media sosial mulai Facebook, twitter dan instagram. "Awalnya sebenarnya saya menjual produk punya teman yang tidak dibayar oleh pembelinya. Saya jual barang itu secara online dan saat itu menjadi tonggak awal kelahiran Uwitan," katanya.

Baca juga: Rangkaian Grebeg UMKM dan Jogja Fashion Week Dimulai

Nama Uwitan sendiri, lanjut Aji, berasal dari bahasa jawa yang bermakna kayu. Semua furnitur yang digunakan berasal dari kayu mulai jati belanda, pinus dan aneka rotan. Ia mengincar pangsa pasar wilayah Jabodetabek terutama kaum urban yang baru memiliki rumah. "Mereka yang ingin mempercantik rumahnya dengan konsep minimalis, itu sebenarnya pasar kami," katanya.

Untuk mencapai tujuannya, Aji bergabung dengan market place Blibli. Aji mengoptimalkan penjualan di marketpace ini selain melalui media sosial lainnya. Namun Aji menghadapi kendala saat melakukan pengiriman barang. Biaya pengiriman untuk produk seperti sofa dan almari sangat tinggi. 

"Misalnya saat mengirim sofa ke Semarang, ongkir saja bisa Rp1 juta hingga Rp2 juta sehingga calon pembeli membatalankan pesanan. Setelah saya mendapatkan pendampingan dari Blibli saya mendapatkan berbagai program seperti subsidi ongkir. Masalah teratasi," kata Aji.

Saat ini, biaya pengiriman sofa yang awalnya Rp1 juta turun menjadi Rp500.000. Ia pun bisa mengirim barang pesanan pelanggan dari berbagai pelosok daerah, mulai Aceh hingga Papua dengan ongkir terjangkau. "Meskipun jualan online, konsumen cenderung ingin melihat dan merasakan dulu barangnya agar sesuai dengan luas ruangan yang dimiliki," katanya.

Untuk menjawab masalah tersebut, Aji pun membangun experience house berupa rumah dua lantai. Di tempat ini, calon konsumen bisa melihat dan mencoba langsung jenis furniture rumah tangga yang diinginkan. "Ini untuk mengatasi produk yang dipesan kebesaran atau kekecilan. Jadi konsumen bisa menyesuaikan langsung produknya dengan ruangan minimalis," katanya.

Perkembangan Bisnis

Dengan pengembangan usaha yang ia lakukan, Aji saat ini sudah memiliki 15 karyawan dengan omzet hingga Rp200 jutaan. "Uwitan ini merk lokal yang mampu bersaing dengan usaha sejenis karena memiliki keunikan. Produknya berbeda dengan produk pada umumnya. Uwitan juga mampu memanfaatkan pemasaran digital dan selalu berinovasi," kata Bisnis Relationship Seller Local Brand Blibli Area Jogja-Jateng Samsul Arif. 

Samsul menjelaskan pihaknya tetap membantu promosi mitra binaan dari pelaku UMKM termasuk memberikan promo lainnnya. Hal itu bertujuan untuk mendongkrak penjualan para mitra. "Pemanfaatan teknologi digital untuk penjualan online akan sangat membantu para mitra. Akses penjualan bisa lebih besar dibandingkan penjualan offline," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement