Advertisement
JNE Ngajak Online UMKM untuk Naik Kelas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Para pelaku UKM di DIY didorong untuk terus naik kelas dengan memanfaatkan digital marketing. Pengalaman bisnis online selama pandemi Covid-19 diharapkan bisa meningkatkan omzet penjualan para UKM di masa mendatang.
Kepala Cabang JNE Yogyakarta Adi Subagyo mengatakan untuk terus mendorong pelaku UKM berkembang dan naik kelas dengan pelatihan dan pembinaan sesuai kebutuhan saat ini. Mulai dari pelatihan digital marketing, packaging dan lainnya.
Advertisement
"Inilah cara kami untuk merangkul dan mendorong para pelaku UKM untuk bisa terus berkembang. Kami support dengan program bersama UKM," katanya di sela kegiatan JNE Ngajak Online UMKM 2022 di Jogja Nasional Museum, Jumat (14/10/2022).
Adi mengatakan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk mendorong UKM naik kelas. Selain kemampuan SDM, pelaku UKM terkendala masalah pemodalan dan market. Dari segi SDM, pihaknya pun mengarahkan pelatihan kepada generasi kedua. Adapun dari sisi produk, katanya, banyak kreasi produk UKM di DIY yang berkualitas.
Baca juga: Rumuskan RPJMD 2022-2027, Pemda DIY Libatkan Masyarakat
"Jadi anak-anak mudanya kami latih bagaimana terjun ke bisnis online. Untuk pemodalan kami support dengan program CSR dan market kami juga bantu agar mereka bisa menjual lebih jauh lagi. Kami punya jaringan dan aset digital yang bisa dimanfaatkan pelaku UKM," katanya.
Untuk menumbuhkan entrepreneur baru, katanya, JNE membidik kalangan mahasiwa yang berada di DIY. Para mahasiswa ini, lanjut Adi juga didorong berfikir krearif dan memulai bisnis di Jogja agar lahir entrepreneur baru. "Mahasiwa kalau tidak punya produk bisa jadi reseller dulu. Kami bisa hadirkan itu. Termasuk ahli-ahli soal digital marketing," katanya.
Menurut Adi, Jogja saat ini menjadi inkubasi bisnis yang dinilai potensial terutama bagi kalangan mahasiswa. JNE, lanjut Adi, memiliki ekosistem untuk mendukung lahirnya entrepreneur baru. "Kami bisa suport teman-teman mahasiswa. Kami bisa support mentornya, barangnya dan lainnya. Saat ini pelaku bisnis online paling banyak dari anak-anak muda," kata Adi.
Salah satu penerima manfaat program pendampingan JNE adalah sentra Rumah Abon di Jalan Veteran Warungboto, Umbulharjo, Jogja. Sentra UKM ini menerima bantuan finansial untuk pembelian alat-alat produksi abon. Sebelumnya produksi rumah abon yang dikerjakan oleh ibu-ibu warga sekitar Kelurahan Giwangan ini masih menggunakan peralatan konvensional.
"Hal ini menyebabkan pengerjaan abon menjadi memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar empat hari untuk sekali produksi. Dengan adanya bantuan alat khususnya mesin spinner yang digunakan untuk mengeringkan bahan baku abon,” kata Branch Manager Rumah Zakat Yogyakarta, Warnitis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Panasonic Bakal PHK Besar-besaran, Dipastikan Tak Terjadi di Indonesia
- Nissan Umumkan Bakal Melakukan PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Cabang Secara Global
- Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini Selasa 13 Mei 2025
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Test Ride Motor Honda Bagi Konsumen
- Begini Cara Pemda DIY Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 4,8 Persen hingga 5,6 Persen di 2025
- Harga Pangan Hari Ini Selasa 13 Mei 2025, Bawang Merah dan Daging Ayam Turun
Advertisement