Advertisement

Bisnis SPBU Kian Sengit

Nyoman Ary Wahyudi
Senin, 17 Oktober 2022 - 01:27 WIB
Budi Cahyana
Bisnis SPBU Kian Sengit SPBU PT Vivo Energy Indonesia di kawasan Tendean, Jakarta Selatan. - JIBI/Bisnis/Nyoman Ary Wahyudi.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan pertumbuhan investasi signifikan di  hilir bisnis penyaluran bahan bakar minyak (BBM). Jumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) swasta yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) akan makin bertambah.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Maompang Harahap mengatakan masih terdapat sejumlah pengajuan izin penambahan unit SPBU yang disampaikan badan usaha swasta hingga akhir tahun ini. Namun, Maompang enggan memberi detil ihwal jumlahnya.

Advertisement

“Jumlah [SPBU] ini masih akan bertambah karena ada beberapa pengajuan izin yang masih dalam proses,” kata Maompang saat dihubungi, Minggu (16/10/2022).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, jumlah SPBU secara nasional berada di angka 13.814 unit hingga akhir September 2022. Jumlah itu berpotensi bertambah seiring dengan pengajuan izin dari badan usaha swasta tersebut.

“Secara umum jumlah SPBU sampai dengan akhir September 2022 ada 13.814,” kata dia.

Langkah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, serta BBM nonsubsidi yakni Pertamax, membuat tingkat persaingan di bisnis hilir migas antara Pertamina dengan perusahaan swasta kian mendekati seimbang.

Per 3 September 2022, harga Pertalite dari sebelumnya Rp7.650 per liter kini naik menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian, harga solar subsidi dari Rp5.150 per liter naik menjadi Rp6.800 per liter. Selanjutnya, harga Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter naik menjadi Rp14.500 per liter.

Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan penyesuaian harga BBM oleh Pertamina, cukup berpengaruh terhadap peningkatan penjualan BBM milik Shell.

“Ada tren positif dari penyesuaian harga itu [BBM Pertamina], karena dilihat dari meningkatnya volume kendaraan yang datang ke SPBU kami. Tapi ini kan masih baru, September lalu. Jadi kalau ditanya dampaknya secara menyeluruh kita perlu monitor dulu tapi kita lihat ada tren positif,” katanya, saat ditemui di sela-sela gelaran Shell Eco-Marathon 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perusahaan patungan bp dengan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Aneka Petroindo Raya (bp-AKR) menilai positif potensi pasar BBM berkualitas di Indonesia seiring persaingan harga yang makin kompetitif antar sejumlah badan usaha swasta dengan PT Pertamina (Persero) saat ini.

Marketing Director & Global Brand Lead bp Vanda Laura mengatakan bp-AKR bakal terus mengembangkan jaringan SPBU secara bertahap seiring dengan prospek pasar yang masih positif mendatang.

“Kami melihat potensi pasar BBM berkualitas di Indonesia terus tumbuh, untuk itu bp-AKR terus mengembangkan jaringan SPBU nya secara bertahap,” kata Vanda saat dihubungi, Minggu (16/10/2022).

Sejak beroperasi perdana pada 2018 lalu, Vanda mengatakan, bp-AKR telah mengembangkan sebanyak 32 SPBU yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur hingga saat ini.

“Kami akan terus berekspansi mengembangkan jaringan SPBU bp-AKR, hal ini sebagai wujud komitmen bp-AKR dalam penyediaan dan mendekatkan akses masyarakat terhadap bahan bakar dan layanan berkualitas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jumlah RTLH di Bantul Cukup Tinggi, Alokasi Perbaikan RTLH Setiap Tahun Masih Sedikit

Bantul
| Jum'at, 26 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement