Advertisement
Sri Mulyani Sebut Prospek Ekonomi Global Gelap dan Makin Pekat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan prospek perekonomian global semakin gelap dan pekat. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).
“Kalau menggunakan bahasa IMF itu adalah gelap dan gelapnya makin pekat,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Advertisement
Kondisi tersebut ditunjukkan dengan masih tingginya inflasi di berbagai negara yang telah mendorong pengetatan kebijakan moneter di banyak negara serta berpotensi meningkatkan cost of fund dan lebih ketatnya likuiditas global.
Selain itu, juga tercermin dari harga komoditas global yang masih volatile dan penuh ketidakpastian yang kemudian diperparah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berkepanjangan.
“Kondisi ini menyebabkan kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas yang menyebabkan penguatan dolar AS,” ujarnya.
Melihat kondisi saat ini, bendahara negara itu meminta agar Indonesia tetap waspada meskipun sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik pada tahun ini.
“Ini yang harus kita waspadai. Dunia yang gelap dan pekat. dan masih bergejolak harus menjadi salah satu risiko yang bisa kita atasi,” tegasnya.
Koreksi outlook pertumbuhan ekonomi terhadi di semua negara, baik di negara maju maupun negara berkembang. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan ekonomi dunia berada pada level 3,2 persen di 2022 dan turun 0,2 pp menjadi 2,7 persen di 2023.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, posisi Indonesia saat ini tergolong baik. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia
masih kuat, tercermin dari ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh tinggi sebesar 5,44 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2022 atau jauh di atas capaian kuartal sebelumnya yang tercatat 5,01 persen.
Selain itu, kata dia, APBN masih mampu digunakan untuk melindungsi masyarakat dari ancaman kondisi global.
“APBN kita masih dalam posisi recover sesudah mengalami guncangan karena pandemi dan ini dipakai untuk melindungi masyarakat yang juga mengalami guncangan akibat dari kondisi dunia,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement