Advertisement
Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang sempat ditunda 3 bulan lalu akan segera berakhir pada 9 Juli 2025 mendatang. AS masih menjadi negara tujuan utama bagi ekspor DIY.
Sekretaris Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY, Susilo mengatakan teman-teman Asmindo DIY tidak terlalu reaktif dengan kondisi politik perdagangan di luar negeri khususnya AS. Sebab menurutnya kondisi AS juga sedang tidak baik-baik saja.
BACA JUGA: Apindo DIY Dukung Penarikan Pajak E-commerce, Beri Usulan Insentif Gratis Ongkir
Ia memperkirakan banyak kebijakan Donald Trump yang akan mengikuti kondisi pasar dunia, di tengah serangan terhadap mata uang dolar. Kondisi saat ini menurutnya cukup sulit bagi teman-teman Asmindo karena terjadi pelemahan ekspor.
Advertisement
Tidak hanya ke AS, tapi hampir ke seluruh negara Eropa, dan Timur Tengah utamanya."[Januari - Juni 2025] rata-rata lebih dari 40% [turunnya]," kata Susilo, Sabtu (5/7/2025).
Sementara dari sisi pasar domestik juga sedang tidak baik-baik saja. Ia menyebut gempuran barang-barang dari China membuat pasar domestik lesu. Barang-barang umum seperti meja, kursi, almari yang bisa diproduksi massal dengan mesin sulit bersaing.
Lebih lanjut dia mengatakan kekuatan teman-teman Asmindo adalah di kayu solid yang banyak sentuhan craftsman. "Kalau domestik data persen persisnya susah terdeteksi, cuma banyak keluhan sulit untuk item-item barang umum sulit bersaing dengan barang China yang membajiri," jelasnya.
BACA JUGA: Ekonom UGM Dukung Pajak E-commerce, Ciptakan Keadilan Pengusaha Daring dan Luring
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat total nilai ekspor DIY sepanjang Januari–Mei 2025 tumbuh 10,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Utamanya didorong sektor industri pengolahan, yang memberi kontribusi dominan sebesar 99,36% dari total ekspor.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara tahunan nilai ekspor sektor industri pengolahan pada Mei 2025 juga naik 7,93%. Memperkuat dominasi sektor ini dengan andil mencapai 99,55% terhadap total ekspor bulanan DIY.
Menurutnya komoditas utama yang mendongkrak ekspor masih berasal dari kelompok pakaian dan aksesorisnya. Kemudian dari sisi negara tujuan, Amerika Serikat masih menjadi mitra dagang utama DIY dengan pangsa ekspor mencapai 41,74%, disusul oleh Jerman 12,85% dan Jepang 8,47%.
"Ketiga negara tersebut secara konsisten menyerap ekspor dari sektor pakaian jadi dan tekstil khas Yogyakarta," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Penertiban di Pantai Drini: Warga Diberi Waktu hingga 15 Juli Membongkar Mandiri
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
Advertisement
Advertisement