Advertisement
Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah pasca pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) Senin 8 September 2025. Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rijadh Djatu Winardi mengatakan gejolak ini dipicu oleh sentimen jangka pendek, bukan perubahan fundamental.
Ia mengatakan sektor perbankan paling terpukul akibat pelemahan itu. Pasalnya bank punya kapitalisasi pasar terbesar di IHSG, sehingga setiap gejolak di sektor ini langsung memberi efek dominan ke indeks.
Advertisement
Menurutnya kondisi ini memperlihatkan eratnya kaitan antara stabilitas kebijakan fiskal dengan kinerja sektor perbankan. Investor cenderung menilai bank sebagai barometer utama perekonomian sehingga setiap ketidakpastian langsung tercermin pada pergerakan saham.
BACA JUGA: Hasil Fiorentina vs Napoli: Skor 1-3
"Pasar menilai stabilitas kebijakan fiskal dan moneter sangat erat kaitannya dengan perbankan," ujarnya, Sabtu (14/9/2025).
Rijadh mengatakan fenomena ini sejalan dengan pola umum pasar biasanya bereaksi lebih besar pada isu politik sebelum kemudian menyesuaikan diri. Bahkan investor domestik cenderung memanfaatkan momen pelemahan untuk melakukan akumulasi pada saham-saham unggulan.
Setelah sempat anjlok, IHSG kembali menguat hingga Jumat 12 September 2025. Aksi beli pada saham perbankan menandakan kepercayaan bahwa sektor ini memiliki fundamental yang kokoh. Koreksi yang sempat terjadi justru menjadi momentum bagi sebagian investor untuk masuk, sehingga arah pasar kembali positif.
Kesinambungan kebijakan fiskal menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasar. Hal pertama yang perlu dilakukan Menteri Keuangan baru adalah memberi kepastian mengenai arah kebijakan dan menyampaikan komunikasi yang menenangkan publik maupun pelaku pasar.
Mencakup kejelasan strategi jangka pendek maupun arah kebijakan fiskal jangka panjang yang konsisten. Transparansi terhadap program pemerintah akan menjadi sinyal penting bagi investor bahwa risiko dapat dikelola dengan baik.
"Komunikasi kebijakan memegang peranan yang sangat besar dalam menjaga sentimen positif. Pernyataan yang tidak terukur dapat keliru diterjemahkan pasar sebagai sinyal negatif," ujarnya.
Dia menyampaikan menjaga daya tarik pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian global maupun domestik membutuhkan konsistensi fiskal, kepastian regulasi, dan kejelasan komunikasi kebijakan. Sehingga Menteri Keuangan yang baru juga perlu memastikan kebijakan yang diambil tetap mendukung iklim investasi yang kondusif.
Selain itu, penting juga untuk membangun kredibilitas sejak awal agar pasar merasa yakin dengan arah kepemimpinan baru. Langkah-langkah tersebut menurutnya akan membantu mempertahankan arus modal dan mengurangi risiko volatilitas berlebihan.
"Menkeu baru sudah sepatutnya menjaga stabilitas fiskal, kepastian regulasi, serta komunikasi kebijakan yang menenangkan agar kepercayaan investor tetap terjaga," ucapnya.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG sepekan 8—12 September 2025 melemah sebesar 0,17 persen di level 7.854,060 dari 7.867,348 pada pekan lalu. Sementara nilai transaksi harian BEI menguat 7,6 persen menjadi Rp19,42 triliun dari Rp18,05 triliun pada pekan.
BACA JUGA: Hasil Atletico Madrid vs Villarreal: Skor 2-0
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan turun 2,21 persen menjadi 2,04 juta kali transaksi dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar BEI juga turun 0,57 persen menjadi Rp14.130 triliun dari Rp14.211 triliun pada sepekan sebelumnya.
"Rata-rata volume transaksi harian bursa juga melemah 9,87 persen menjadi 33,56 miliar lembar saham dari 37,24 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Mulai Antam, UBS hingga Galeri24
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, Daging dan Telur Ayam Naik
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
Advertisement
Advertisement