Advertisement

BEI DIY Terus Dorong UMKM untuk Go Public, Begini Upayanya

Anisatul Umah
Rabu, 03 Desember 2025 - 03:17 WIB
Abdul Hamied Razak
BEI DIY Terus Dorong UMKM untuk Go Public, Begini Upayanya Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Antara - Sulthony Hasanuddin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan peluang pendanaan melalui Initial Public Offering (IPO). Upaya ini dilakukan lewat pendampingan berkelanjutan, penguatan inkubator UMKM, hingga pemanfaatan skema securities crowdfunding sebagai tahap awal sebelum masuk ke bursa.

Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza, menjelaskan BEI menyediakan tiga papan pencatatan, yakni papan akselerasi, papan pengembangan, dan papan utama. Papan akselerasi, kata dia, memang dirancang untuk perusahaan berskala kecil yang mulai bersiap go public.

Advertisement

“UMKM ini punya tantangan masing-masing. Ada yang masih belum berbentuk PT, ada juga soal aspek untung–rugi. Untuk IPO, idealnya perusahaan bisa mencatat keuntungan dalam enam tahun ke depan,” ujar Irfan, Selasa.

Menurut Irfan, beberapa UMKM masih menghadapi kendala dalam hal pembukuan. Laporan keuangan yang belum tertata rapi menjadi salah satu pekerjaan rumah sebelum perusahaan dapat melangkah ke proses pencatatan saham perdana. Selain kesiapan administrasi, komitmen untuk bertumbuh juga menjadi faktor penting.

“Dana IPO ini kan dana murah, bukan pinjaman. Tidak perlu dikembalikan, tetapi penggunaannya harus dipertanggungjawabkan melalui RUPS dan ditunjukkan lewat pertumbuhan perusahaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) juga menjadi aspek yang tak bisa dilepaskan dalam proses menuju IPO.

Irfan menyampaikan bahwa secara nasional BEI memiliki IDX Incubator untuk mendampingi perusahaan yang telah siap memasuki masa pra-IPO. Sementara di daerah, perusahaan yang masih berada pada tahap awal disiapkan melalui inkubator UMKM bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi.

UMKM binaan perguruan tinggi maupun industri ini kemudian diinkubasi untuk naik kelas. Melalui proses tersebut, BEI menawarkan securities crowdfunding sebagai pintu masuk untuk menghimpun modal dan memperkuat struktur usaha sebelum melangkah ke IPO.

“Securities crowdfunding ini kami dorong sebagai batu loncatan untuk go public. Saat ini sudah ada tujuh perusahaan dari DIY yang IPO,” kata Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, Rabu 3 Des 2025

Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, Rabu 3 Des 2025

Sleman
| Rabu, 03 Desember 2025, 02:57 WIB

Advertisement

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

Wisata
| Minggu, 30 November 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement