Advertisement
Keberadaan Jalan Tol Dongkrak Minat Beli Mobil? Ini Kata Dealer..

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur salah satunya jalan tol. Beberapa ruas mulai beroperasi guna menunjang arus mudik pada lebaran 2023 ini. Lalu keberadaan jalan tol ini apakah berdampak pada minat masyarakat membeli mobil?
BACA JUGA: Tol Jogja Solo Dibuka 6 Kilometer, Bisa Menghemat Waktu Sampai 10 Menit
Advertisement
General Manager Sumber Baru Mobil, Rizki Indriananta mengatakan keberadaan tol mendorong keinginan orang untuk membeli mobil. Tetapi, menurutnya, saat ini daya beli masyarakat sedang turun.
Sebab, meski sudah dikeluarkan paket dan program menarik untuk mendongkrak penjualan, namun target di Kuartal I capaiannya hanya 70-75 persen.
"Kembali lagi soal kemampuan finansial masing-masing konsumen. Meningkatkan keinginan orang beli mobil, tapi kembali ke daya beli," katanya, beberapa hari lalu.
Meski demikian dia berharap keberadaan jalan tol bisa mendorong minat masyarakat untuk membeli kendaraan. Apalagi pandemi sudah melandai dan tol makin menjangkau ke daerah-daerah. Sehingga diharapkan akan banyak orang yang mudik melalui tol.
General Manager Nissan Jogja, Irawan Nurisman mengungkapkan dampaknya mungkin tidak secara langsung. Namun bagi masyarakat yang kerap bepergian ke luar kota dan mobilitasnya tinggi, keberadaan tol menjadi pilihan menarik.
"Jarak tempuh yang lebih cepat, di situ menimbulkan keinginan orang untuk membeli mobil baru. Karena menggunakan jalan tol performa mobil harus prima, kecepatan, dan safety. Secara tidak langsung ada efek," paparnya.
Merujuk pada proyeksi pertumbuhan otomotif di Indonesia, secara umum trennya positif. Pengaruhnya lebih banyak dari isu global, seperti ketegangan Rusia-Ukraina dan Taiwan-China.
"Salah satu yang kami khawatirkan karena berdampak ke global. Khususnya Taiwan, salah satu produsen terbesar untuk chip di mana ini jadi salah satu part dari kendaraan bermotor."
Lebih lanjut dia menyampaikan, sentimen dari dalam negeri cenderung lebih baik. "Tahun 2023 ini kami konsennya ke hal-hal yang terjadi di dunia global. Ada Israel-Palestina, takutnya efek domino ke situ," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement