Advertisement
Pertashop di Gunungkidul Berguguran, SPBU Non-Pertamina Justru Menjamur
Salah satu SPBU non-Pertamina di Kalurahan Jatiayu, Karangmojo. Foto diambil pada Senin (17/6/2023). - Harian Jogja/David KurniawanÂ
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah unit usaha Pertashop di Gunungkidul mulai tutup. Sebaliknya, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) non-Pertamina kian justru menjamur.
Salah satu usaha Pertashop yang tutup bisa dilihat di Kalurahan Candirejo, Semin. Tutupnya usaha ini tidak hanya terlihat di kawasan pinggiran karena di perkotaan seperti Wonosari juga ada seperti terlihat di Dusun Bansari, Wonosari.
Advertisement
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan usaha jual beli bahan bakar minyak (BBM) tidak lagi didominasi oleh Pertamina. Pasalnya, mulai tahun ini ada pelaku lain, salah satunya oleh Mobil Indostation.
Dia tidak menampik SPBU non-Pertamina jumlahnya semakin banyak. Kemunculan usaha ini terlihat sejak pertengahan 2022. Di awal-awal pendirian, hanya ada enam unit, tetapi kini sudah berkembang dan berada di 18 lokasi di Gunungkidul. Adapun sebarannya mulai dari Kapanewon Wonosari, Semanu, Karangmojo, Semin, Ngawen, Ponjong hingga Gedangsari. “Makin banyak jumlahnya dan kami punya catatatnya di seluruh lokasi Pom milik Indomobil ini,” kata Kelik, Senin (17/7/2023).
BACA JUGA: Pertashop Ingin Jual Pertalite, Ini Tanggapan Menteri ESDM
Disinggung mengenai adanya usaha pertashop yang tutup di Gunungkidul, ia tidak menampik, tapi pemkab tidak ikut campur dalam masalah tersebut. Menurut dia, keberadaan pertashop maupun pom non pertamina disambut baik dengan baik karena memberikan kemudahan akses BBM kepada masyarakat. “Kalau soal ini sudah urusan bisnis. Tetapi yang jelas, ketugasan dari kami adalah menera takaran sehingga tidak ada konsumen yang dirugikan,” katanya.
Salah seorang operator SPBU milik Indomobil di Kapanewon Karangmojo, Reni mengatakan pihaknya hanya menjual BBM Gasoline 92 setara dengan Pertamax milik pertamina. Untuk harga sangat bergantung dengan harga minyak di pasar dunia, tetapi secara akumulasi dijual di kisaran Rp12.000 hingga Rp13.000 per liternya. “Produk kami dikenalkan dengan sebutan bensin biru. Untuk harga sekarang dijual Rp12.900 per liter,” katanya.
Menurut Reni untuk penjual sudah lumayan dikarenakan dalam sehari bisa menjual antara 50-100 liter bensin biru. “Terkadang juga ada promo dari perusahaan sehingga penjualannya bisa lebih ditingkatkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perpanjang SIM di Gunungkidul Bisa Online, Dicetak dan Diantar
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



