Advertisement
Ratusan Peserta Ramaikan Jogja Coffee Week #3 2023

Advertisement
JOGJA—Sebanyak 134 peserta berpartisipasi dalam event Jogja Coffee Week #3 2023 di Jogja Expo Center (JEC). Acara yang berlangsung selama lima hari hingga 5 September 2023 ini dibuka hari ini, Jumat (1/9/2023). Ketua Panitia Jogja Coffee Week, Rahadi Saptata Abra mengatakan Jogja Coffee Week #3 mengangkat tema Indonesia Coffee Showcase.
Sementara tema kecil yang diangkat adalah adalah Future Coffee Culture, sebab kopi sebenarnya bukan budaya Indonesia, namun dari Eropa. Budaya Indonesia sendiri adalah minum teh. Namun kini dengan banyaknya orang minum kopi, jadi ikut membudaya di Indonesia. Kedai-kedai kopi banyak bertebaran di Jogja. Kondisi ini membuat Jogja layak disebut sebagai kota kopi.
Advertisement
"Kegiatan kami meliputi exhibition, kompetisi, talk show, workshop, dan lainnya. Jumlah exhibitor kami yang tercatat 134 peserta, dari seluruh Indonesia. Dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Pesertanya terdiri dari petani kopi, roastering, peralatan kopi, dan unsur-unsur di bawahnya kopi," ucapnya dalam pembukaan Jogja Coffee Week #3 di JEC, Jumat (1/9/2023).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi menyampaikan DIY punya banyak potensi kopi. Seperti di Merapi, Suroloyo, Menoreh, dan beberapa tempat-tempat kecil lainnya. Diharapkan para petani kopi bisa lebih dekat lagi dengan buyer. Selain itu petani kopi juga perlu terus diedukasi agar kualitas biji kopi bisa semakin berkualitas.
"Kami dari Kadin DIY tentunya mendukung dan semangat untuk terus mengembangkan kopi khususnya kopi yang ada di DIY," jelasnya.
Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk mengembangkan kopi khususnya dari DIY untuk Indonesia. Agar semakin banyak kopi-kopi dari Indonesia khususnya DIY bisa semakin dikenal secara internasional.
BACA JUGA: Partai Demokrat Resmi Hengkang dari Koalisi Poros Anies Baswedan
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang mendukung acara ini, mudah-mudahan bisa terus diselenggarakan."
Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menyampaikan penyelenggaraan Jogja Coffee Week dari tahun ke tahun semakin bagus. Dia menjelaskan komoditas kopi bisa dilihat dari tiga hal, yakni kopi sebagai komoditas pertanian, kopi sebagai produk industri, dan kopi sebagai gaya hidup. DIY punya ketiganya.
Meski demikian, perlu dipetakan lagi kira-kira dari tiga hal ini mana yang paling kuat di DIY. Ia mengatakan pertanian kopi di DIY ada di Kulonprogo, Sleman, hingga Gunungkidul. Industri pengemasan juga ada. Dilihat dari gaya hidup kedai kopi di DIY sangat padat.
"Bahwa Jogja ini kepadatan warung kopinya paling padat di Indonesia, jadi barangkali kopi sebagai gaya hidup ini merupakan hal yang bisa mengungkit perekonomian di Jogja lebih cepat lagi," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan dilihat dari ketiganya, yang mempunyai potensi nilai tambah paling tinggi adalah kopi sebagai gaya hidup. Ini cocok dengan Jogja yang mengandalkan usaha-usaha di sektor wisata dalam perekonomian. "Terima kasih kepada panitia yang telah menciptakan Jogja Coffee Week lebih baik. Untuk Jogja Coffee Week ketiga semoga semakin sukses," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Damkarmat Bantul Tangani 140 Kejadian Kebakaran hingga September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
- Kredit Mengendap di Perbankan Tembus Rp2.372 Triliun
- Update Harga Jual Emas Antam dan UBS Hari Ini 19 September 2025
Advertisement
Advertisement