Advertisement
Ekonomi Sirkular Digadang-gadang Bisa Jadi Solusi Sampah Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Ancora Foundation bersama Coca-Cola Indonesia/Malaysia/Singapore menggelar diskusi bertajuk Bincang bersama #BeraniMengubah di Cronica Creative Workspace, Jumat (20/10/2023). Diskusi ini membahas tentang ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah khususnya sampah kemasan plastik.
Executive Director of Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie mengatakan masalah terkait dengan sampah sangat banyak. Dia mengatakan setiap orang di Indonesia menghasilkan 0,7 kg sampah per hari atau hampir 1 kg. Sampah yang dihasilkan hampir 36 juta per tahun pada 2022. Dari sampah yang dihasilkan masih ada sekitar 37% yang belum terkelola.
Advertisement
"Sekitar 13,5 juta ton ini yang selalu datang ke TPA [tempat pembuangan akhir] kita. Lahan terbatas, jadi memang inilah cikal bakal permasalahannya," ucapnya.
Menurutnya, bagi sebagian orang sampah ini masih bisa dimanfaatkan lagi, sehingga harus ada pengelolaan yang benar. Jika sampah dikelola dengan benar, menurutnya bisa meningkatkan pendapatan negara hingga Rp600 triliun.
"Dari dua hal ini sebenarnya prinsip ekonomi sirkuler, tetapi kesadaran sampah banyak yang gak terkelola dengan baik. Ternyata sampah masih ada manfaatnya, itu mungkin nanti akan ada perubahan perilaku bahwa sampah bukan sampah," jelasnya.
Pandangan terkait dengan ekonomi sirkuler bisa dibentuk dan didorong dengan edukasi, sebagaimana yang menjadi fokus Ancora Foundation. "Tahun 2016 mulai jadikan ekonomi sirkular jadi salah satu tema edukasi kami."
Pakar Perdagangan Dunia dan Ekonomi Politik Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), Riza Noer Arfani menjelaskan perlu ada keyakinan bahwa ekonomi yang selama ini dijalankan perlu berpindah ke ekonomi yang lebih sirkuler. Semuanya masuk ke dalam satu lingkaran sehingga tidak ada yang terbuang.
BACA JUGA: Menguat Kabar Potensi Gibran Dampingi Prabowo, PAN: Kami Terima
"Konsep mengenai waste to material menjadi sangat penting sehingga inisiatif yang dilakukan Ancora Foundation sangat cocok dengan bagaimana kita sebut closing the loop, gak ada yang terbuang, di Jogja ke TPA Piyungan bagaimana caranya pindah ekonomi linier ke ekonomi circular," ungkapnya.
Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, Peneliti Mundane Circular Economy, Suci Lestari Yuana menyampaikan terkait sampah selama ini banyak orang berfokus pada recycle. Menurutnya ini logika yang lompat meski recycle juga penting. Ia berpandangan masih ada prinsip-prinsip sirkular yang perlu dioptimalisasi. Urutan pertama dimulai dari rethink, reduce, reuse, repair, dan baru recycle.
"Recycle paling bawah karena secara ekonomi, infrastruktur, dan keribetan lebih ribet dari lainnya. Harus ada teknologi ngumpulin sampah dan lainnya. Yang paling penting adalah rethink, pikirkan kembali bagaimana mengelolanya, perlu gak beli barang ini, kalau saya beli bisa jadi sampah gak."
Sementara itu, Communications Manager Coca-Cola Indonesia/Malaysia/Singapore, Fauziah Syafarina menyampaikan Coca Cola juga fokus pada sirkuler ekonomi, dengan prinsip reuse, reduce, recycle, dan repeat.
"Kemudian recycle adalah kembalikan dari botol menjadi botol, dari packaging awal jadi packaging yang sama dengan bahan recycle, dan apa sih yang jadi kunci utama dari semua ini, kolaborasi dan pastikan packaging bisa kembali," ucapnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Senin 12 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement