Soal Kasus Nasabah Bunuh Diri, AdaKami Tunggu Keterangan Bareskrim
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) masih menunggu keterangan resmi dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) terkait dengan kasus dugaan korban bunuh diri nasabah AdaKami di Baturaja.
Sebagaimana keterangan yang disampaikan Kepolisian Resor (Kapolres) OKU Sumatra Selatan, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menyampaikan memang ada kasus bunuh diri dengan latar belakang masalah ekonomi, tetapi tidak ada berkaitan dengan pinjaman online (pinjol). Bahkan, Jonathan menuturkan hasil penyelidikan menunjukkan belum ada layanan ojek online atau pengantaran makanan melalui ojek online di wilayah tersebut. Adapun hingga saat ini, platform pinjaman online yang dinakhodai Bernardino Moningka Vega itu masih menunggu keterangan resmi atas investigasi yang dilakukan Bareskrim.
Advertisement
“Investigasi dipegang oleh Bareskrim. Jadi kami menunggu Bareskrim untuk membuat statement, jadi kami sejauh ini belum ada statement. Kami benar-benar menunggu dari Bareskrim,” kata Jonathan saat ditemui Bisnis.com di Jakarta, Sabtu (21/10/2023).
Baca Juga: Sempat Viral Dugaan Nasabah Adakami Bunuh Diri, Begini Kabar Terbaru dari OJK
Jonathan menyatakan AdaKami juga selalu menghubungi akun yang memviralkan kasus dugaan bunuh diri untuk meminta keterangan tambahan mengenai data dugaan korban bunuh diri yang beredar di media sosial X (dahulu bernama Twitter)
Pada saat pertemuan dengan perwakilan kuasa hukum akun viral tersebut, Jonathan mengatakan mereka belum bersedia memberikan informasi tambahan terkait kasus dugaan bunuh diri nasabah AdaKami. “Jadi memang belum ada konfirmasi apapun yang kita dapatkan. Tapi setiap hari kita selalu follow up untuk ajak ketemu lagi,” sambungnya.
Baca Juga: Biaya yang Dibayar Peminjam di AdaKami Besar tapi Tingkat Keberhasilan Pembayaran 99,83%
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah menyatakan apabila berita viral mengenai korban bunuh diri yang diduga akibat tekanan debt collector (DC) AdaKami tidak terbukti atau merupakan berita palsu, maka asosiasi akan mengambil tindakan tegas terhadap pemilik akun.
“Hal ini penting untuk menjaga integritas industri. AFPI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sehat industri fintech lending dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat yang belum terlayani, termasuk UMKM,” ujar Kus.
Adapun, Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan bahwa kasus tuduhan ini sudah diserahkan kepada Kepolisian untuk melakukan investigasi independen. Berdasarkan hasil investigasi internal AdaKami, perusahaan juga tidak menemukan profil yang sesuai dengan gambaran korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025
- Ketimbang Kenaikan PPN, Ekonom Sarankan Pemerintah Bidik Kalangan Super Rich
- Mengenal Galeri 24, Anak Perusahaan Pegadaian untuk Investasi Emas
- Harga MinyaKita Melambung hingga Rp18.000, Kemendag Segera Panggil Distributor
- GATF Kembali Digelar di Jakarta, Hadirkan Lebih dari 500 Ribu Kursi dengan Harga Terjangkau
- Menko Bidang Pangan Sebut Ada Rencana Setop Impor Beras Tahun Depan
- OJK: KUR Tidak Termasuk Utang Macet yang Bisa Dihapus
Advertisement
Advertisement