Advertisement

Meski Banyak Utang, Gen Y dan Z Ternyata Jadi Penopang Ekonomi Negeri Ini

Annisa Sulistyo Rini
Minggu, 12 November 2023 - 20:27 WIB
Arief Junianto
Meski Banyak Utang, Gen Y dan Z Ternyata Jadi Penopang Ekonomi Negeri Ini Pertumbuhan ekonomi - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogjac.com, RAJA AMPAT—Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama ekonomi Indonesia hingga kini, salah satunya bersumber dari aktivitas konsumsi generasi Y dan Z.

Generasi Y atau milenial merupakan penduduk yang lahir antara 1981-1996, sedangkan generasi Z lahir pada 1997-2012.

Advertisement

Sebagai informasi, ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tumbuh sebesar 4,94% secara tahunan (yoy). Meski masih tumbuh positif, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terdapat perlambatan dari 5,73% (yoy).

Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan pertumbuhan domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga dengan porsi 52,62%, disusul oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 29,68%, dan ekspor sebesar 21,26%. Kemudian konsumsi pemerintah sebesar 7,16% dan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sebesar 1,21%.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia, Erwindo Kolopaking mengatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang ekonomi Indonesia, terutama dari konsumsi non-food.

"Ini bersumber dari Gen Y dan Gen Z, ini adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini," ujarnya dalam acara Editors Briefing di Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (11/11/2023).

Meski tidak memerinci angka kontribusi dari generasi Y dan Z, Erwin menyatakan sumbangan kelompok generasi ini terhadap pertumbuhan ekonomi didukung oleh kemudahan financing, baik dari perbankan maupun lembaga nonbank, termasuk paylater.

BACA JUGA: Memahami Gap Generasi Y, Z dan Alpha 

Erwin melanjutkan hal yang harus dipastikan ke depannya adalah memastikan kelompok Gen Y dan Z ini mendapatkan lapangan pekerjaan yang bisa menjadi sumber pendapatan sehingga bisa dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, Indonesia termasuk beruntung karena memiliki komposisi usia produktif yang cukup tinggi.

Sementara, di negara maju jumlah penduduk dalam usia produktif cenderung rendah dan aging population lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ruas Gayamharjo-Prambanan Sleman Butuh Anggaran Setengah Triliun Rupiah

Sleman
| Minggu, 12 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement