Advertisement
Meski Banyak Utang, Gen Y dan Z Ternyata Jadi Penopang Ekonomi Negeri Ini

Advertisement
Harianjogjac.com, RAJA AMPAT—Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama ekonomi Indonesia hingga kini, salah satunya bersumber dari aktivitas konsumsi generasi Y dan Z.
Generasi Y atau milenial merupakan penduduk yang lahir antara 1981-1996, sedangkan generasi Z lahir pada 1997-2012.
Advertisement
Sebagai informasi, ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tumbuh sebesar 4,94% secara tahunan (yoy). Meski masih tumbuh positif, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terdapat perlambatan dari 5,73% (yoy).
Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan pertumbuhan domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga dengan porsi 52,62%, disusul oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 29,68%, dan ekspor sebesar 21,26%. Kemudian konsumsi pemerintah sebesar 7,16% dan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sebesar 1,21%.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia, Erwindo Kolopaking mengatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang ekonomi Indonesia, terutama dari konsumsi non-food.
"Ini bersumber dari Gen Y dan Gen Z, ini adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini," ujarnya dalam acara Editors Briefing di Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (11/11/2023).
Meski tidak memerinci angka kontribusi dari generasi Y dan Z, Erwin menyatakan sumbangan kelompok generasi ini terhadap pertumbuhan ekonomi didukung oleh kemudahan financing, baik dari perbankan maupun lembaga nonbank, termasuk paylater.
BACA JUGA: Memahami Gap Generasi Y, Z dan Alpha
Erwin melanjutkan hal yang harus dipastikan ke depannya adalah memastikan kelompok Gen Y dan Z ini mendapatkan lapangan pekerjaan yang bisa menjadi sumber pendapatan sehingga bisa dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, Indonesia termasuk beruntung karena memiliki komposisi usia produktif yang cukup tinggi.
Sementara, di negara maju jumlah penduduk dalam usia produktif cenderung rendah dan aging population lebih banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Pemindahan TPR Pansela Tunggu Pembukaan Jembatan Pandansimo
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
Advertisement
Advertisement