Advertisement

Gibran Pakai Analogi Kebun Binatang saat Bahas Pajak, Begini Komentar Stafsus Kemenkeu

Annasa Rizki Kamalina
Minggu, 24 Desember 2023 - 20:47 WIB
Arief Junianto
Gibran Pakai Analogi Kebun Binatang saat Bahas Pajak, Begini Komentar Stafsus Kemenkeu Tangkapan layar calon wakil presiden (cawapres), Gibran Rakabumi Raka saat Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Gelora, Tanah Abang, Jumat (22/12/2023). - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo ikut mengomentari analogi “berburu di kebun binatang” yang digunakan oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat berbicara soal pajak dalam Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023).

Dalam penampilan debat cawapres perdananya, Gibran memakai analogi tersebut untuk menggambarkan strategi dalam peningkatan rasio pajak. Adapun, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mematok target tax ratio atau rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 23%. Jauh dari capaian per 2022 yang sebesar 10,39%.

Advertisement

“Kita ini tidak ingin berburu dalam kebun binatang, kita ingin memperluas kebun binatangnya, kita tanami, binatang kita gemukkan, artinya membuka dunia usaha baru,” jelas Gibran pada Jumat, (22/12/2023).

Lantas, warganet pun mengomentari analogi yang Gibran bawa di panggung debat dipandang tidak pantas.

Untuk itu, Stafsus Prastowo meluruskan hal tersebut, dengan menyampaikan bahwa istilah tersebut lazim digunakan di dunia perpajakan. “Kita mesti fair dan objektif juga. Istilah ‘berburu di kebun binatang’ ini sudah sangat lazim digunakan di dunia perpajakan,” cuitnya dalam akun X @prastow, dikutip Minggu (24/12/2023).

BACA JUGA: Muncul Fenomena Flexing Pejabat Pajak, Pengusaha DIY: Tak Pantas Dilakukan

Bahkan, Prastowo mengaku pernah menggunakan metafora “mancing di akuarium” saat memberikan ilustrasi tax amnesty atau pengampunan pajak. "Tax amnesty adalah upaya perluasan basis pajak [ekstensifikasi]. Istilah Mas Gibran 'memperluas kebun binatang' atau lebih tepatnya 'mengejar yang masih ada di hutan' [di luar sistem, kaya tapi tidak mau bayar pajak]," cuit Prastowo.

Ini kan ilustrasi atau analogi. Justru ingin dihindari juga oleh otoritas pajak kita. Berburu di kebun binatang: tanpa effort sudah pasti dapat buruan,” lanjutnya.

Dalam cuitannya tersebut, Prastowo bahkan menyampaikan beberapa kutipan penting yang pernah dirinya kumpulkan dari riset seorang sejarawan pajak bernama Charles Adam. Di mana dalam Kitab ke-12 Mahabharata Santi Parva Bab 88, disebutkan bahwa memungut pajak itu laksana seekor kumbang menghisap madu dari setangkai kembang. Tanpa kesakitan, justru terjadi penyerbukan.

Pak Ganjar pernah menggunakan ilustrasi ‘berburu di kebun binatang’. Mas Gibran juga menggunakan. Rasanya sah dan bagus saja. Ini menunjukkan kesadaran pentingnya memungut pajak secara adil,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Sabtu 15 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja

Jogja
| Sabtu, 15 Februari 2025, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan

Wisata
| Rabu, 12 Februari 2025, 19:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement