Advertisement
Gibran Pakai Analogi Kebun Binatang saat Bahas Pajak, Begini Komentar Stafsus Kemenkeu

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo ikut mengomentari analogi “berburu di kebun binatang” yang digunakan oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat berbicara soal pajak dalam Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023).
Dalam penampilan debat cawapres perdananya, Gibran memakai analogi tersebut untuk menggambarkan strategi dalam peningkatan rasio pajak. Adapun, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mematok target tax ratio atau rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 23%. Jauh dari capaian per 2022 yang sebesar 10,39%.
Advertisement
“Kita ini tidak ingin berburu dalam kebun binatang, kita ingin memperluas kebun binatangnya, kita tanami, binatang kita gemukkan, artinya membuka dunia usaha baru,” jelas Gibran pada Jumat, (22/12/2023).
Lantas, warganet pun mengomentari analogi yang Gibran bawa di panggung debat dipandang tidak pantas.
Untuk itu, Stafsus Prastowo meluruskan hal tersebut, dengan menyampaikan bahwa istilah tersebut lazim digunakan di dunia perpajakan. “Kita mesti fair dan objektif juga. Istilah ‘berburu di kebun binatang’ ini sudah sangat lazim digunakan di dunia perpajakan,” cuitnya dalam akun X @prastow, dikutip Minggu (24/12/2023).
BACA JUGA: Muncul Fenomena Flexing Pejabat Pajak, Pengusaha DIY: Tak Pantas Dilakukan
Bahkan, Prastowo mengaku pernah menggunakan metafora “mancing di akuarium” saat memberikan ilustrasi tax amnesty atau pengampunan pajak. "Tax amnesty adalah upaya perluasan basis pajak [ekstensifikasi]. Istilah Mas Gibran 'memperluas kebun binatang' atau lebih tepatnya 'mengejar yang masih ada di hutan' [di luar sistem, kaya tapi tidak mau bayar pajak]," cuit Prastowo.
“Ini kan ilustrasi atau analogi. Justru ingin dihindari juga oleh otoritas pajak kita. Berburu di kebun binatang: tanpa effort sudah pasti dapat buruan,” lanjutnya.
Dalam cuitannya tersebut, Prastowo bahkan menyampaikan beberapa kutipan penting yang pernah dirinya kumpulkan dari riset seorang sejarawan pajak bernama Charles Adam. Di mana dalam Kitab ke-12 Mahabharata Santi Parva Bab 88, disebutkan bahwa memungut pajak itu laksana seekor kumbang menghisap madu dari setangkai kembang. Tanpa kesakitan, justru terjadi penyerbukan.
“Pak Ganjar pernah menggunakan ilustrasi ‘berburu di kebun binatang’. Mas Gibran juga menggunakan. Rasanya sah dan bagus saja. Ini menunjukkan kesadaran pentingnya memungut pajak secara adil,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Beras Oplosan, Prabowo Sebut Pelaku Serakah
- Rupiah Hari Ini Ditutup di Posisi Rp16.319,50 per dolar AS
- Harga Cabai Rawit Rerata Nasional Pagi Ini Rp62.265 per Kilogram
- Peresmian Koperasi Desa Merah Putih, Prabowo Yakin Tengkulak dan Rentenir Bisa Dibasmi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Stabil
Advertisement

Depo Sampah di Jogja Membludak, Wali Kota Hasto Imbau Warga Lakukan Pemilahan
Advertisement

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- BAIC BJ30 Hybrid Debut di GIIAS 2025!
- Kasus Beras Oplosan, Prabowo Sebut Pelaku Serakah
- BAIC Indonesia Resmi Luncurkan BJ30 Hybrid
- Pengembangan Pertanian Gandum Nasional Bakal Dimulai dari Jambi
- Astra Motor Yogyakarta Gandeng Cendana Makmur Bantul Gelar Safety Riding untuk Driver Ojol
- Satgas Polri Umumkan Tiga Produsen Beras Melanggar Standar Mutu
- Penurunan Daya Beli dan Investasi Emas Memicu Penjualan Properti Lesu
Advertisement
Advertisement