Advertisement
Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja transaksi Local Currency Transaction (LCT) atau menggunakan rupiah dan mata uang negara tujuan mengalami kenaikan di atas 100%. Nilai transaksi LCT hingga akhir Maret 2024 ini mencapai US$1,37 miliar atau sekitar Rp22,2 triliun.
“Di akhir Maret terjadi peningkatan luar biasa di LCT, karena terjadi transaksi atau volume sebesar US$1,37 miliar, ini naik diatas 100% dari periode sebelumnya,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (24/4/2024).
Advertisement
Adapun dari sisi jumlah pelaku usaha, Destry mencatat adanya peningkatan. Hingga akhir Maret lalu, jumlah pelaku LCT mencapai 3.504 pelaku, naik hampir 1.000 pelaku sejak akhir 2023. Destry menjelaskan satu hal yang menarik, bahwa transaksi menggunakan mata uang lokal ini turut meningkat signifikan dari eksportir dan juga investor Jepang. Khususnya pada salah satu perbankan di Indonesia, yang melakukan joint venture dengan bank di Jepang.
“Mereka melakukan skema pendanaan dalam bentuk LCT, jadi menggunakan yen terhadap rupiah, ini menjadi satu hal positif dan mencerminkan bahwa tidak hanya perdagangan menggunakna LCT, tetapi investasi bisa dilakukan,” katanya.
BI tercatat memiliki kesepakatan kerja sama LCT dengan otoritas Malaysia (Bank Negara Malaysia), Thailand (Bank of Thailand), Jepang (Japan Ministry of Finance), China(People Bank of China), Singapura (Monetary Authority of Singapore), dan Korea Selatan (Bank of Korea).
Reserve Bank of India (RBI) dan Bank Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (NK) pada 7 Maret 2024 di Mumbai untuk membentuk kerangka kerja sama guna mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi bilateral.
Kerangka kerja sama ini salah satunya memungkinkan eksportir dan importir untuk bertransaksi dalam mata uang lokal, yang pada gilirannya akan mendorong pengembangan pasar valuta asing kedua negara. Penggunaan mata uang lokal akan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
Advertisement
Advertisement