Advertisement
Sri Mulyani Sebut Program Makan Gratis Bantu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
![Sri Mulyani Sebut Program Makan Gratis Bantu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/04/1176779/menteri-keuangan-sri-mulyani.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan program makan bergizi gratis menjadi salah satu kunci untuk mendorong ekonomi Indonesia ke level 8%.
Sebagaimana diketahui, program makan bergizi gratis merupakan salah satu dari sederet program milik presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Advertisement
Sri Mulyani menyadari bahwa untuk menuju visi Indonesia Emas 2045, diperlukan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6%-8% dengan kualitas dan inklusivitas yang perlu diperbaiki.
Maka untuk mencapai pertumbuhan ekonom yang tinggi ke level 8%, katanya, wajib adanya peningkatan kontribusi dari produktivitas. Hal ini dapat diperoleh melalui investasi SDM dan transformasi ekonomi.
BACA JUGA: Sri Mulyani Sebut Kuliah di Nordik Gratis lantaran Pajak Capai 70%
“Dengan demikian, program perbaikan SDM termasuk melalui program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan, perbaikan kualitas pendidikan, serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas SDM,” ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR ke-19 Masa Persidangan V 2023-2024, Selasa (4/6/2024) dikutip dari Bisnis.com.
Sri Mulyani memberikan perbandingan kepada para wakil rakyat di gedung parlemen tersebut, bahwa produktivitas menjadi penting agar Indonesia dapat menjadi negara maju dan terlepas dari Middle Income Trap (MIT).
Seperti halnya Korea Selatan serta Taiwan yang konsisten berinvestasi terhadap SDM dan meningkatkan produktivitasnya.
"Dalam 15 tahun menuju negara maju, investasi dan peranan sektor manufaktur di Korea Selatan tumbuh di atas 10% setiap tahunnya. Taiwan, untuk menjadi negara maju, investasi tumbuh 20% dan sektor manufaktur tumbuh di atas 8%,” ungkap Bendahara Negara ini.
Sejalan dengan hal tersebut, maka harus adanya pula perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan peran investasi dan pertumbuhan manufaktur yang menjadi sektor kunci bagi perjalanan Indonesia menuju 2045.
Adapun, pernyataan Sri Mulyani sebagai jawaban dari tanggapan sembilan fraksi di DPR atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.
BACA JUGA: Tim Transisi Prabowo Beberkan Hasil Pertemuan dengan Sri Mulyani
Untuk periode 2025, Sri Mulyani bersama pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) pada 2025 sebesar 5,1% hingga 5,5%.
Meski para fraksi menyoroti bahwa Indonesia butuh pertumbuhan lebih tinggi, Sri Mulyani menegaskan bahwa target tersebut cukup realistis.
"Hal ini merupakan sebuah range pertumbuhan yang cukup ambisius, namun tetap realistis," tegas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- MPBI DIY Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak pada PHK
- Impor Beras Indonesia Diprediksi hingga Lima Juta Ton, Ini Komentar Anggota DPR
- PT Pupuk Indonesia Masuk 500 Perusahaan Terbaik Versi Fortune Southeast Asia
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179185/trans_jogja_palbapang.jpg)
Jalur Lengkap Trans Jogja dan Tarifnya, Bisa Keliling Jogja dengan Murah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/22/1178793/pesawat.jpg)
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Berita Populer
- Impor Beras Indonesia Diprediksi hingga Lima Juta Ton, Ini Komentar Anggota DPR
- MPBI DIY Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak pada PHK
- Disperindag DIY Targetkan Ekspor Gudeg Tahun Depan
- Kementerian dan Lembaga Diminta Irit Belanja Tahun Depan
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- Dukung Gandeng Gendong, BPD DIY Salurkan Bantuan Rp710 Juta
- Kinerja Industri Tekstil Terus Merosot, Kadin Sebut karena Digerogoti Oknum
Advertisement
Advertisement