Advertisement
Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah mengungkapkan nilai investasi dari pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) baru seperti BYD, VinFast dan lain-lain tembus hingga Rp15,1 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, sejauh ini realisasi investasi dari industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) RI sudah tembus Rp4,1 triliun.
Advertisement
BACA JUGA: BYD Targetkan Bangun 80.000 Dealer di Indonesia
"Selain itu, kita lihat juga investasinya, jadi ada beberapa investasi yang sudah kita realisasikan dari beberapa brand, ada Hyundai, Chery dan lain-lain, kapasitas produksinya sekitar 70.000 unit per tahun, nilai investasinya Rp4,1 triliun," ujar Rachmat di acara Kumparan NEV Summit, Selasa (6/5/2025).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, beberapa merek pabrikan EV yang telah berinvestasi di Indonesia di antaranya Hyundai, SAIC-GM, Chery, Aletra, Polytron, Sokonindo, Mitsubishi, hingga Neta.
Sementara itu, ada beberapa pabrik kendaraan listrik yang sedang dalam tahap pembangunan seperti BYD, VinFast, Geely dan PT National Assemblers, dengan nilai investasi total Rp15,1 triliun. Alhasil, ada tambahan kapasitas produksi EV sebanyak 280.000 unit per tahun.
"Jadi, harapan kami di akhir tahun 2025 ini, atau awal tahun depan, investasi masuk sekitar Rp15,1 triliun, dan kapasitas produksi bisa naik 5 kali lipat dari 70.000 menjadi 350.000 unit per tahun," jelasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, merek EV asal China, BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Rencana investasinya sekitar Rp11,7 triliun.
Jenama asal China lainnya seperti Geely berinvestasi Rp43,86 miliar dengan kapasitas produksi 20.000 unit per tahun.
Selanjutnya, merek EV asal Vietnam, VinFast juga sedang dalam proses pembangunan pabrik senilai US$1,2 miliar dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.
Tak ketinggalan, PT National Assemblers memiliki kapasitas pabrik 31.000 unit EV per tahun. Pabrik tersebut digunakan oleh merek Maxus dengan investasi Rp468 miliar dengan kapasitas 6.000 unit per tahun, lalu AION 19.000 unit, dan Citroen 6.000 unit per tahun.
Adapun, sejumlah merek mobil listrik tersebut merupakan para peserta program insentif CBU (completely built up) dan CKD (completely knocked down) dari pemerintah.
Perlu diketahui, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 12/2025, insentif PPN DTP atas penjualan KBL berupa roda empat tertentu dan bus tertentu diperpanjang sebagaimana kebijakan sebelumnya, yaitu PPN DTP 10% dari harga jual untuk KBL dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) paling rendah 40%.
Kemudian, PPN DTP sebesar 5% dari harga jual untuk KBL berupa bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan data penjualan mobil BEV pada Maret 2025 tembus 8.835 unit. Angka itu melesat 70,46% secara bulanan, dibandingkan Februari 2025 sebanyak 5.183 unit.
Sepanjang periode Januari-Maret 2025, penjualan mobil listrik berbasis baterai tercatat sebanyak 16.535 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Sultan Imbau OPD Kelola Sampah dan Penghijauan Lingkungan Kantor
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
Advertisement
Advertisement