Advertisement
Banyak Truk Impor China Dipakai Tanpa Uji Tipe, Ini Alasan Kemenhub
Ilustrasi Truk. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Truk impor asal China membanjiri pasar domestik serta tidak mengantongi Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) untuk dapat melaju di jalan.
Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Yusuf Nugroho menjelaskan bahwa truk yang diimpor secara utuh (completely built up/CBU) dari China itu tidak mengikuti uji tipe karena hanya beroperasi di area pertambangan.
Advertisement
“Terkait dengan kendaraan khususnya truk CBU yang kami sudah identifikasi bahwa truk-truk tersebut memang diperuntukkan untuk operasional perusahaan pertambangan. Operasionalnya itu bukan di jalan umum,” ujar Yusuf di kantor Kemenhub, Kamis (21/8/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan, truk impor berstatus CBU yang dioperasikan di luar jalan umum memang tidak wajib melalui uji tipe maupun uji berkala. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.
Dalam kedua regulasi tersebut dijelaskan bahwa kewajiban uji tipe dan uji berkala hanya berlaku untuk kendaraan yang digunakan di jalan umum karena berkaitan langsung dengan aspek keselamatan lalu lintas, emisi gas buang, dan kelayakan operasional.
Sementara itu, kendaraan yang beroperasi di area terbatas atau lokasi khusus, seperti kawasan industri, pertambangan, atau perkebunan, tidak diwajibkan melalui proses tersebut.
Kendati demikian, Yusuf mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait agar mendorong para pengelola perusahaan pertambangan mengutamakan keselamatan di area operasi tambang.
BACA JUGA: Sultan HB X: Danais Bukan Kompensasi Politik
Tak hanya itu, Kemenhub juga akan mendorong agar kendaraan truk di wilayah tambang tersebut dapat memenuhi persyaratan teknis dengan baik. Pasalnya, SRUT layaknya akta lahir bagi setiap kendaraan dan syarat mendapatkan BPKB, STNK, dan TNKB.
"Hal ini juga akan kami koordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait yang memiliki kewenangan di bidang pertambangan dan juga stakeholder terkait, sehingga aspek-aspek keselamatan tersebut bisa diutamakan,” katanya.
Sebagai informasi, truk asal China sejauh ini diimpor melalui masterlist impor oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Artinya, truk itu dikategorikan barang modal, bahan baku, atau peralatan yang dapat diimpor tanpa dikenakan bea masuk dan/atau pajak tertentu, sebagai fasilitas bagi kegiatan investasi di RI.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada tahun lalu, volume impor truk utuh dari China mencapai 13.669 unit. Data itu tercatat oleh General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC).
Nilai importasi tak tanggung-tanggung, mencapai sekitar US$647 juta. Hal ini terbilang janggal sebab keseluruhan impor utuh tersebut tidak dilakukan oleh para pemain di dalam negeri, atau selayaknya anggota Gaikindo.
Dari data yang sama, impor truk utuh dari China didominasi jenis truk diesel dengan bobot lebih dari 20 ton. Pada 2024 saja, impor truk tersebut mencapai volume 15.542 unit. Angka impor itu melonjak drastis dibandingkan 2023 yang sebanyak 7.729 unit dengan nilai US$346 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UMY Bilang Pelarangan Thrifting Butuh Masa Transisi
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Turun, UBS dan Galeri24 Naik
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Menguat
- Garuda Indonesia Dorong Pengembangan SDM lewat Program Magang
- Pengakuan FAO atas Salak Bali Buka Peluang Agrowisata Dunia
Advertisement
Advertisement




