Advertisement
BEI DIY Catat Penambahan 4.225 Investor Baru Juni 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terjadi penambahan 4.225 investor pada Juni 2024. Penambahan investor Juni 2024 ini menjadi yang tertinggi di 2024.
BEI mencatat pada Januari 2024 sebanyak 3.441 investor, Februari 2024 sebanyak 3.339 investor, Maret 2024 sebanyak 3.476 investor, April 2024 sebanyak 3.890 investor, Mei 2024 sebanyak 3.129 investor.
Advertisement
BACA JUGA : BEI DIY Catat Ada Penambahan 3.476 Investor Baru
Kepala BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan jumlah investor di DIY sampai dengan Juni 2024 bertumbuh menjadi 208.217 investor. Khusus pada Juni 2024 selama satu bulan investor DIY bertumbuh 2,07%.
"Alhamdulillah Juni 2024 ini jumlah investor DIY bertambah 4.225 investor," ucapnya, Kamis (11/7/2024).
Dia menjelaskan jika dibandingkan dengan posisi Juni 2023 yang saat itu masih di angka 163.745 investor, maka terjadi pertumbuhan sebesar 27,16% dalam dalam satu tahun.
Menurutnya BEI DIY optimis pasar modal Indonesia akan terus bertumbuh, diikuti pertumbuhan pasar modal di daerah khususnya DIY dan sekitarnya. Seiring dengan bertumbuhnya saluran distribusi edukasi dalam bentuk Galeri Investasi BEI. Bekerja sama dengan beberapa kampus perguruan tinggi di DIY, SMA/SMA dalam bentuk Galeri Edukasi serta di desa dalam bentuk Galeri Investasi BEI di Desa.
"Kami berharap angka literasi maupun inklusi pasar modal akan semakin bertumbuh," kata Irfan.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik berharap agar masyarakat luas dan calon investor dapat memahami informasi serta mekanisme perdagangan. Sekaligus meningkatkan literasinya akan pasar modal. Melalui pemahaman yang cukup, saat menjadi investor bisa mengambil keputusan investasi secara rasional.
BACA JUGA : Triwulan Pertama 2024, Investasi di Sleman Tembus
Ia mengatakan BEI terus mendorong penggunaan IDX Mobile untuk meningkatkan literasi mengenai pasar modal Indonesia. Dari 5,7 juta investor saham, sebagian besar sudah memiliki aplikasi online trading.
"Aplikasi tersebut memiliki kelengkapan dan kompleksitasnya masing-masing, mungkin ada yang kompleks tapi ada juga yang masih dasar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
- Pemerintahan Prabowo Diminta Bangun Industri LPG Bahan Baku Lokal
Advertisement
KPU Jogja Masih Rumuskan Teknis dan Honor Petugas Sortir Lipat Surat Suara
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- BI Tegaskan Pedagang Dilarang Menolak Uang Tunai, Banyak Toko Hanya Terima Nontunai
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6 Persen
- Indef: Makan Bergizi Gratis Sumbang Rp4.510 Triliun ke PDB pada 2025
- Sri Mulyani Kembali Jabat Meneku di Kabinet Prabowo, Investor Asing Sambut Positif
- Daop 6 Sebut Ruas Tol Jogja-YIA Akan Sejajar dengan Rel KA dari Rewulu - Sedayu
- Tanggapi Penurunan Kelas Menengah, BPS DIY Kaji Ulang Pergerakan Konsumsi Masyarakat
- Gelar Dinner Gathering, Novotel Suites Malioboro Perkenalkan Wedding Package Terbaru
Advertisement
Advertisement