Advertisement
Program Sarihusada untuk Tingkatkan Produktivitas Sapi Perah Terus Dijalankan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Program kolaborasi Sarihusada Generasi Mahardhika, Danone Ecosystem, Yayasan Rumah Energi dan Prisma sejak 2023 untuk meningkatkan produktivitas peternak sapi perah rakyat dan koperasi susu segar di DIY dan Jawa Tengah mulai menuai hasil baik.
Di Koperasi Sapi Merapi Sejahtera (Samesta) Umbulharjio, Cangkringan, Sleman program bisa berjalan lancar dengan tingkat produksi 2.700 liter susu segar per hari dari sekitar 600 ekor sapi perah yang dimiliki 250-an peternak.
Advertisement
Ketua Koperasi Samesta Ruslan menuturkan dengan kondisi itu, peternak sapi perah dan produsen susu segar siap mendukung program makan bergizi gratis pemerintahan baru meski butuh peningkatan produksi susu mengingat kemampuan dalam menyediakan susu nasional baru 20%.
“Kami harapkan ada tambahan populasi [sapi] dan jangan sampai mengganggu pasar kami yang telah terjalin dengan mitra,” tutur di kompleks peternakan Koperasi Samesta, Sleman, Jumat (27/7).
Menurut Ruslan, Koperasi Samesta sudah mengajukan tambahan 100 sapi untuk menyambut program makan bergizi gratis mengingat jumlah sapi perah berkurang akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku.
Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia Rachmat Hidayat menjelaskan program pemberdayaan peternak dan koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan juga kualitas susu yang masih terbatas, sejalan dengan upaya meningkatkan penghasilan keluarga peternak, termasuk meningkatkan keuntungan di rantai bisnis koperasi.
“Program ini masih terus berjalan sampai pengujung 2025. Saat ini, dampak positif dari penerapan praktik peternakan sapi. Keberhasilan program ini ke depannya tentu tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak,” tuturnya.
Untuk program makan bergizi, Sarihusada juga sudah ikut bergerak merintis pilot project di Jawa Barat dan dinilai bisa berjalan baik. Selama ini juga, Sarihusada telah menyerap susu sapi lokal, seperti dari Koperasi Samesta.
Ketua Kelompok Ruminansia Perah Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Argi Argiris menyatakan program-program peningkatan produktivitas sapi perah seperti di Samesta perlu ditiru peternakan lain.
Kementan pun siap memberi berbagai pendampingan ke peternak sapi perah demi mendongkrak produksi susu lokal seiring dengan adanya program makan bergizi gratis karena 80% kebutuhan susu nasional dipenuhi lewat impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu, 4 Oktober 2025
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Penyebab Kenaikan Harga Emas dan Daging Ayam, Penyumbang Inflasi DIY
- Cek Harga Emas Logam Mulia Hari Ini, 3 Oktober 2025
- Cek Harga Pangan Hari Ini, 3 Oktober 2025, Cabai-Bawang Turun
- IMF Sebut Kondisi Perekonomian Global Mulai Melambat, Ini Alasannya
- Banyak Event, PHRI DIY Targetkan Okupansi 75 Persen Bulan Ini
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
Advertisement
Advertisement