Advertisement
Kredit Bermasalah UMKM DIY Tinggi, OJK Minta Perbankan Intens Lakukan Penagihan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Eko Yunianto meminta perbankan agar mengupayakan penagihan lebih intensif lagi menanggapi tingginya rasio non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah segmen UMKM di DIY. Per Juni 2024 mencapai 6,21% atau di atas ambang batas 5%.
Dia mengatakan peningkatan NPL UMKM pada Juni 2024 salah satunya disebabkan karena dampak berakhirnya stimulus restrukturisasi kredit UMKM pada Maret 2024 lalu. Menurutnya OJK DIY sudah meminta kepada perbankan untuk menurunkan NPL menjadi maksimal 5%.
Advertisement
BACA JUGA : Gali Potensi Ekonomi Lokal, Pemkot Jogja Gelar Pameran Seloka
"Upaya yang dilakukan OJK meminta agar bank mengupayakan penagihan secara lebih intensif," ucapnya, Sabtu (7/9/2024).
Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono menyampaikan sampai dengan Juni 2024 BRI RO Yogyakarta telah menyalurkan kredit kepada UMKM lebih dari Rp61 triliun atau 87% dari komposisi portofolio pinjaman yang dikelola. Ia menyebut dengan portofolio yang besar, BRI RO Yogyakarta mampu menjaga NPL UMKM pada angka 3,50%.
Menurutnya BRI meyakini berbagai bauran kebijakan dari regulator sebagai langkah yang baik dalam memelihara dan meningkatkan perekonomian, termasuk di dalam penerapan dan berakhirnya kebijakan restrukturisasi kredit dampak covid.
"Tentunya kami merespon hal tersebut secara rasional dan beberapa langkah strategis dengan tetap mempertimbangkan social value dan economic value," kata John.
BRI merespon dengan mengkonversikan menjadi langkah strategis dalam mengelola kualitas pinjaman. Dalam penyaluran pinjaman, BRI menerapkan asesmen atau screening yang terstruktur dengan baik, dan sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku.
Kemudian penerapan skim kredit yang sesuai dengan profil usaha nasabah. John mengatakan BRI terus mendampingi UMKM agar mampu mengembangkan usahanya dengan baik, dengan mengadakan berbagai pelatihan dan pembinaan UMKM termasuk membantu memperkuat ekosistem UMKM. Melalui layanan perbankan yang BRI berikan.
BACA JUGA : Kenalkan Potensi Lokal, Pemkab Magelang Gelar Semarak Gemilang Festival UMKM 2024
Selain itu juga mendorong UMKM agar bisa turut serta pada kegiatan-kegiatan business business matching baik berskala regional, nasional, maupun internasional. BRI RO Yogyakarta memiliki lebih dari 3.000 tenaga pemasar yang juga memiliki fungsi sebagai advisor.
"Dan berada dekat secara geografis dengan UMKM sehingga memudahkan dalam melakukan komunikasi dan sinergi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini Melonjak, Rp1.465 Juta per Gram
- Peringatan Gempa Megathrust, PHRI DIY: Picu Geliat Wisata Menurun
- Stabilisasi Harga Beras, Disperindag DIY Ajukan Usulan Tambahan Anggaran untuk Operasi Pasar
Advertisement
Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Telur, Cabai, dan Bawang Kembali Naik Hari Ini
- Bank Digital Menawarkan Bunga Tinggi, Ternyata Ini Alasannya
- 722 Ribu Tiket Kereta Api Habis Terjual di Masa Libur Panjang Maulid Nabi
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Ini Rencana OJK untuk Memudahkan Pembiayaan UMKM
- Meski Lesu, Penjualan Grand Max Kalahkan Suzuki Carry dan Mitsubishi L300 di Segmen Pick Up
- Anggaran Tahun Depan Turun Drastis, Kementerian Investasi/BKPM Bakal Dievaluasi
Advertisement
Advertisement