Advertisement
Ternyata Proses Cetak Selembar Uang Kertas Butuh Waktu Nyaris Sebulan

Advertisement
Harianjogja.com, KARAWANG BARAT—Produksi selembar uang kertas di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri membutuhkan waktu sekitar satu bulan, mulai dari pencetakan hingga pengecekan keamanan.
Direktur Currency & Security Solution Perum Peruri Saiful Bahri mengatakan pencetakan selembar uang membutuhkan waktu 25 hari karena harus melalui berbagai proses. "Dramanya ada. Ini karena pencetakan uang tidak hanya mengedepankan desain, tetapi juga security-nya [keamanannya]. Ini yang membuat lama," katanya di pabrik pencetakan uang Perum Peruri di Karawang, Jawa Barat, Rabu (11/9/2024).
Advertisement
Produksi uang kertas dimulai dari pembuatan desain dan gambar oleh Bank Indonesia (BI) atau engraving. Selanjutnya, pencetakan di dua sisi kertas atau offset printing di lembaran kertas besar, disempurnakan dengan cetakan dalam atau intaglio printing.
Proses pemberian tinta saja sudah memakan waktu karena harus menunggu tinta kering sebelum menuju proses berikutnya. Peruri menggunakan tinta khusus agar uang kertas tidak mudah dipalsukan. Kemudian penyimpanan lembaran uang dan pengecekan menggunakan mesin. Dalam proses ini, akan diketahui uang yang layak edar dan tidak.
Lembaran uang yang tintanya tidak merata atau kertasnya berlipat, disebut tidak layak edar. Dilanjutkan dengan penomoran seri dan pengecekan ulang secara manual. Uang dalam bentuk lembaran itu kemudian dipotong, lalu disusun dan dikemas untuk diserahkan ke BI.
Pengecekan sekali lagi dilakukan. Uang yang tidak layak edar akan dihancurkan. BI akan menerima uang yang layak edar maupun yang tidak layak edar. "Makin tinggi level security-nya, makin sulit dipalsu, makin lama pencetakannya," kata Saiful.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan bahwa ditambah dengan pengecekan kualitas selama seminggu, proses pencetakan uang membutuhkan sebulan. Dia menjelaskan pengelolaan uang oleh BI sesungguhnya melewati enam tahap, mulai dari perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan pemusnahan.
"Dalam konteks perencanaan, mulai dari desain, itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Hampir rata-rata uang baru, kami memerlukan 2,5 hingga 3 tahun, sampai diedarkan ke masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

Tekan Risiko Kematin, Nelayan Diminta Pake Jaket Pelampung Saat Melaut
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Advertisement
Advertisement