Advertisement
Perdana Dirilis, Ini Sederet Manfaat Data Wisnus Menurut BPS DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY untuk pertama kalinya merilis data wisatawan nusantara (Wisnus) di DIY. Data ini bisa menjadi bahan evaluasi terkait dengan ketercapaian.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan data Wisnus bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Misalnya, melihat perkembangan perekonomian dan memotret kondisi sektor wisata yang menjadi salah satu pembangunan prioritas di DIY.
Advertisement
BACA JUGA: BPS DIY Sebut Pilkada Bakal Dongkrak Angka Konsumsi Pangan
Herum mengatakan data Wisnus juga bisa untuk melihat inflasi karena berkaitan dengan ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan tidak hanya terkait dengan penduduk DIY saja, namun pendatang sebagai wisatawan juga butuh makan.
"Sebenarnya setiap tahun sudah [survei] tetapi komitmen dirilis memang baru mulai bulan ini. Kami sudah ada data untuk disajikan setiap bulan," ucapnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya data Wisnus secara nasional sudah rutin dirilis, tapi skala daerah baru bulan ini. Ia menyebut data ini sangat strategis sebagai penentu berbagai kebijakan terhadap pangan, potensi sampah yang akan dibuang, kesiapan dari sisi transportasi, cinderamata, dan lainnya.
Lebih lanjut dia mengatakan pada 2024 ini Wisnus tertinggi ada di bulan Januari 2024 sebanyak 4,26 juta. Pada Juli 2024 sebanyak 2,43 juta, lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.
Sementara perkembangan Wisnus periode Januari - Juli sejak tahun 2019 - 2024 atau enam tahun terakhir tertinggi ada di 2024, sebanyak 22,58 juta. Lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya bahkan sebelum pandemi di 2019 sebesar 11,82 juta di periode yang sama.
"Kami pertama kalinya menyampaikan wisatawan nusantara jadi bulan-bulan sebelumnya kami belum," paparnya.
Pergerakan Wisnus di DIY didominasi pergerakan antar wilayah provinsi (inter provinsi). Tertinggi adalah Kabupaten Sleman, disusul Kota Jogja, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo.
"Di kabupaten Sleman ada Wisnus 8 juta lebih Januari - Juli 2024."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
Advertisement
15.902 Peserta CPNS Kemenkumham DIY Menuju Tahapan Ujian SKD
Advertisement
Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement