Advertisement
Segera Digabung, Proses Merger Smartfren dan XL Ditarget Kelar Akhir Maret

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT. Smartfren Telecom Tbk. menargetkan proses merger antara pihaknya dengan PT XL Axiata Tbk. rampung di akhir Maret 2025. Seluruh proses berjalan sesuai rencana.
CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan bahwa proses merger masih berlangsung dan mengharapkan izin dari otoritas dapat diperoleh pada akhir kuartal I/2025. “Kami berharap semua approval itu sudah bisa diperoleh pada akhir Maret tahun ini, harapan kami. Ya mudah-mudahan bisa didapat semuanya,” kata Andri, Jumat (17/1/2025).
Advertisement
Terkait dengan tantangan mendapatkan izin merger, Andri menyampaikan bahwa proses perizinan merger sudah berada di jalan yang benar. Apalagi, proses merger ini sudah membuka pembicaraan dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Ya belum ada satu yang terlihat menjadi halangan, hanya mungkin karena baru libur [agak berproses], ini kan awal tahun ya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
BACA JUGA: XL Axiata dan Smartfren Umumkan Merger Strategis Bernilai Rp104 Triliun, Ini Tujuannya
Group Chief Executive Officer Axiata Group, Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.
XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif. “Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Pemerintah Menyambut Baik Investasi Microsoft Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
- Warga Berbondong-Bondong Beli Emas Batangan, Ini Menurut Ekonom UAJY
Advertisement

Kisah Inspiratif Triyono Membangun Difa Bike, Ojek Penyandang Disabilitas di Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku Wisata DIY Sebut Lonjakan Wisatawan Saat Long Weekend Tak Signifikan
- PLN Hadirkan Listrik Andal untuk Kenyamanan Perayaan Paskah 2025
- Dukung Manasik Haji Nasional, BSI Serahkan Kartu BSI Debit Mabrur kepada Calon Jamaah
- Sejak 2024 hingga April 2025, Sebanyak 21 BPR Ditutup, Berikut Daftarnya
- Harga Cabai Rawit Merah Hari Ini 20 April 2025 Rp77.190 per Kilogram
- Harga Emas di Pegadaian Stabil, Cek Selengkapnya di Sini
Advertisement