Advertisement
Meminimalkan Dampak Efisiensi, BI DIY Dorong Pertumbuhan Sektor Baru

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY mendorong pertumbuhan sektor baru untuk menyiasati Instruksi Presiden (Inpres) No. 1/2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
Kepala BI Perwakilan DIY, Ibrahim mengatakan efisiensi ini sebagian besar direalokasikan untuk kebijakan lain dari pemerintah. Dia mencontohkan adanya program Makan Siang Bergizi (MBG) bisa dikerjasamakan dengan sektor pertanian. MBG ini bisa menjadi offtaker dari produk pertanian karena ada permintaan baru.
Advertisement
"Jadi gak semata-mata ada efisiensi, tapi realokasi pada sektor-sektor baru juga akan tumbuh lebih cepat," ucapnya dalam acara Update Kebijakan BI Terkini di Kurnia Seafood Resto, Senin (24/2/2025).
BACA JUGA : Ikuti Arahan Pusat soal Efisiensi Anggaran, Dana BOS Madrasah di Gunungkidul Jadi Korban
Kedepan akan dilihat sejauh mana efisiensi bisa mengefektifkan program ini di lapangan. Menurutnya BI mendukung digitalisasi, hilirisasi, ketahanan pangan, hingga pembiayaan sehingga program-program pemerintah yang baru bisa meningkatkan ekonomi baru.
"Ada realokasi yang berusaha kami tangkap dan jadikan sebagai potensi penguatan ekonomi kedepan," katanya.
Ibrahim mengatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga masih di level optimis. Ini menjadi salah satu bahan pertimbangan BI dalam membuat outlook, sehingga meskipun di satu sisi ada tantangan tapi ada potensi lain untuk.
"Kami shifting ini, ada potensi-potensi yang bisa ditarik dalam program MBG sehingga bisa berkembang lebih cepat," katanya.
Asisten Direktur/Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi & Keuangan Daerah Kantor Perwakilan BI DIY, Arya Jodilistyo mengatakan per Januari 2025 terjadi kenaikan IKK menjadi 130,25 dibandingkan triwulan sebelumnya 123,25. BI DIY melihat di triwulan I 2025 hingga posisi Januari 2025 daya beli masyarakat masih cukup terjaga.
BACA JUGA : Efisiensi Anggaran Danais, Pemda DIY Sesuaikan dengan Arahan Pusat
Terlebih angkanya di atas ambang batas 100, menandakan masyarakat masih optimis dengan kemampuan ekonomi. Baik di kondisi saat ini dan kondisi kedepan.
"Hal tersebut juga diperkuat oleh yang dibawah, indeks penghasilan konsumen yang juga mengalami reborn dibandingkan triwulan sebelumnya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement