Advertisement

Pengunjung Usaha Kuliner di Jogja Tak Sebanyak Lebaran Tahun Lalu

Newswire
Selasa, 01 April 2025 - 19:17 WIB
Sugeng Pranyoto
Pengunjung Usaha Kuliner di Jogja Tak Sebanyak Lebaran Tahun Lalu Situasi rumah makan Sate Ratu di Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta, Selasa (1/4/2025)./JIBI - Bisnis / Akbar Maulana

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku usaha kuiner di DIY mengaku jumlah pengunjung pada hari kedua Lebaran pada Selasa (1/4/2025) belum sesuai dengan yang diharapkan.

Pemilik Sate Ratu, Fabian Budi Seputro, mengatakan pada momen libur Lebaran 2024 rata-rata daftar tunggu atau waiting list di restorannya mencapai 300 sampai 400 nama. Sementara itu, pada libur Lebaran 2025 ini jumlahnya menyusut menjadi 100-200 nama. "Yang beda jumlah waiting list. Kalau Lebaran tahun lalu, di depan yang waiting list itu bisa 300-400. Kalau sekarang mungkin sekitar 100-200," kata Febian, Selasa (1/4/2025).

Advertisement

BACA JUGA : Libur Lebaran Hari Kedua, Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan

Adapun setiap satu nama daftar tunggu, terdiri dari dua sampai enam orang pembeli. Rumah makan yang populer di Kota Gudeg ini bisa menerima lebih dari 1.000 pelanggan dalam sehari. Febian bercerita, jumlah pengunjung restoran yang berlokasi di Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur, Kabupaten Sleman ini pada Ramadan tahun ini juga berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. "Kalau dilihat dari pas puasa dulu, puasa sekarang paling 50 persen dari puasa sebelumnya," ujarnya.

Senada, penurunan jumlah pembeli juga terasa di salah satu cabang Gudeg Yu Djum. Restoran ini merupakan merek dagang legendaris di Jogja yang telah berdiri sejak 1950.

Saat ini, ada lebih dari 20 cabang yang beroperasi. "Menurut saya [momen Lebaran] yang di tahun ini belum begitu ramai kalau dibandingkan sama yang [Lebaran 2024] lalu ya," kata salah satu pegawai resto Gudeg Yu Djum cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Kota Yogyakarta.  

Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance atau Indef meyakini penurunan jumlah pemudik pada Lebaran 2025 terjadi karena adanya pelemahan daya beli masyarakat.  

Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto, menjelaskan indikasi pelemahan daya beli tampak dari penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang merosot pada Januari 2025.  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penerimaan PPN dalam negeri sebesar Rp2,58 triliun pada Januari 2025. Angka tersebut menurun drastis dibandingkan penerimaan PPN dalam negeri sebesar Rp 35,6 triliun pada Januari 2024.  

Riset Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri memprediksi pemudik Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta orang atau 52% penduduk Indonesia. Angka ini turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.

Senyampang dengan hal itu, perputaran uang dalam libur Lebaran 2025 juga diprediksi berkurang. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksi perputaran uang selama libur Lebaran 2025 mencapai Rp137,9 triliun. Angka itu turun 12,3% dibanding estimasi perputaran uang dalam periode libur Lebaran 2024 yang mencapai Rp157,3 triliun. “Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Arus Balik di Kulonprogo Mulai Meningkat, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan

Kulonprogo
| Rabu, 02 April 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja

Wisata
| Minggu, 23 Maret 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement