Advertisement
Perang Tarif Amerika Serikat dan China Justru Disebut Beri Peluang untuk Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA—Sentimen yang sedang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang tarif impor perdagangan, memberikan peluang bagi produk-produk Indonesia untuk dapat memperluas pasar hingga ke AS.
“AS sudah memblokir China jadi ini opportunity bagi kita, Vietnam akan diblokir juga. Jadi kita benar-benar punya peluang bagus untuk masuk (ke pasar AS),” kata Manajer Ekspor PT Sunrise Steel, Nadia Setiawan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/4/2025).
Advertisement
Nadia menuturkan Indonesia harus mampu menjadi alternatif bagi AS terutama untuk komoditas nonminyak dan gas (nonmigas) seperti produk-produk baja dan besi.
Menurut Nadia, AS melihat Indonesia menjadi salah satu negara alternatif yang menjanjikan di tengah perang dagang dengan China dan bahkan produk baja dan besi Tanah Air juga semakin dilirik oleh Negeri Paman Sam itu.
Bahkan meski harga baja dan besi Indonesia relatif lebih tinggi dibanding negara lain terutama China, namun justru memanasnya hubungan antara AS dan China bisa menjadikan Indonesia sebagai pilihan berikutnya bagi AS.
“Sebenarnya harga besi di kita itu relatif tinggi dibanding negara lain, apalagi dibanding China. Tapi sekarang karena China tidak bisa masuk, tarifnya besar jadi ya sudah kita menjadi next choice next alternative,” ujarnya.
BACA JUGA: Pendaki Ilegal Gunung Merapi Ternyata Dikoordinasi lewat Tiktok
Peluang semakin diminatinya produk baja dan besi Indonesia oleh AS dan negara lain terlihat dari adanya peningkatan ekspor coil Baja Lapis Aluinium Seng (BjLAS) oleh PT Sunrise Steel yakni yang semula hanya 100-200 ton pada 2023 kini mencapai 6.000 ton.
Sebanyak 6.000 ton coil BjLAS yang bernama ZINIUM Diverso ini diekspor ke AS dengan menggunakan Break Bulk melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Senin (14/4).
Nadia mengatakan meningkatnya ekspor coil BjLAS hingga sekitar 300 persen dari 2023 ke 2025 tersebut merupakan bentuk adanya respon positif terhadap produk Indonesia oleh negara-negara tujuan ekspor terutama AS.
Ia menambahkan, pasar AS mendominasi terhadap ekspor produk coil BjLAS PT Sunrise Steel yakni mencapai 80 persen dibandingkan negara tujuan lain.
“Tentunya diharapkan akan sustainable permintaannya sebagai salah satu produk unggulan dari Indonesia,” kata Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Berbondong-Bondong Beli Emas Batangan, Ini Menurut Ekonom UAJY
- Penerapan Tarif Impor AS, China Peringatkan Potensi Krisis Kemanusiaan
- Perang Dagang, China Balas Amerika Serikat dengan Mengenakan Tarif Impor 125 Persen
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
- Kementerian Pekerjaan Umum Setujui Kenaikan Lima Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
Advertisement

Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 16 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini
- Harga Bawang Merah dan Cabai Rawit Mulai Turun Hari Ini
- Soal Kouta Impor Dihapus, Bapanas Pastikan Melindungi Petani dan Peternak
- AS Pertimbangkan untuk Memberikan Keringanan Tarif Impor Bagi Produsen Mobil
- CIO Pandu Sjahrir Beri Sinyal Duit Danantara Bisa Diinvestasikan ke Pasar Modal
- Portofolio Stabil Jadi Kunci Deposito BPR Bisa Masuk Radar Investor
- Pasar Saham Dinilai Merespons Positif Kebijakan Prabowo, IHSG Bergerak Naik
Advertisement