Advertisement
Mochtar Riady, Sang Raja Mal di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mal merupakan salah satu destinasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, terutama di kota-kota besar.
BACA JUGA: Asosiasi Mal DIY Sebut Ada Peningkatan Pengunjung
Advertisement
Terisi lengkap dengan berbagai tenant, baik untuk pria, wanita, hingga anak-anak, mal bukan hanya jadi tempat belanja, tapi juga tempat untuk berekreasi dan berkumpul bersama keluarga.
Di Indonesia, data dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyebutkan bahwa ada sekitar 400 mal yang beroperasi, dengan mayoritas berdiri di Jakarta.
Namun, ada satu perusahaan properti yang punya portofolio mal lebih banyak dari yang lain. Perusahaan tersebut adalah Lippo Group melalui Lippo Malls Indonesia (LMI).
Dilansir laman resminya, Lippo Malls Indonesia mengelola lebih dari 67 mal yang tersebar di 32 kota di seluruh Indonesia. Adapun, total luas area kotor (gross area) yang dikelola mencapai lebih dari 3 juta meter persegi, dengan lebih dari 13.000 tenant.
Mal-mal tersebut tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Indonesia bagian Timur seperti Makassar, Manado, Bali, dan Kupang.
Beberapa contoh mal yang dikelola oleh Lippo Malls Indonesia antara lain Pluit Village, Lippo Mall Kemang, Palembang Icon, Sun Plaza, dan Lippo Mall Puri.
Sang Raja Mall Indonesia
Di balik deretan panjang mal milik Lippo Group, tak lepas dari tangan dingin Mochtar Riady, salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$2,3 milkar alias mencapai Rp37,45 triliun.
Mengutip Lippo Group dan berbagai sumber, pria kelahiran 12 Mei 1929 di Jawa Timur ini merupakan anak dari perantau asal Fujian yang datang ke Indonesia, dan menjadi pengusaha batik di Kota Malang, Jawa Timur.
Setelah kemerdekaan Mochtar sempat menempuh pendidikan dan berkuliah di Nanking University dan tinggal di Hong Kong hingga 1950.
Dia kemudian kembali ke Indonesia dan menikah dengan Suryawati Lidya. Dia kemudian diberi tanggung jawab untuk mengurus toko sepeda di usia 22 tahun, oleh mertuanya, dan berhasil menjadikan toko tersebut lebih besar dalam tiga tahun.
Punya ambisi menjadi bankir sejak kecil, Mochtar kemudian merantau ke Jakarta pada 1954 untuk melakukan ekspansi perusahaan. Sejak itulah kesuksesannya dimulai.
Mochtar Riady mulai belajar soal perbankan dan membuktikan bisa sukses di bidang yang dia inginkan. Dia bahkan mendirikan bank-bank top negara, seperti Bank Buana kini menjadi Bank UOB Indonesia, Bank Panin, Bank Central Asia dan hingga CIMB Niaga.
Lewat bank-bank yang dia dirikan dan akuisisi, Mochtar mendirikan Lippo Group pada 1990. Memperbesar bisnisnya, grup Lippo menjadi peritel multi-format terbesar di Indonesia.
Brand-nya meliputi Matahari Department Store, Hypermart, juga mengoperasikan jaringan toko buku terkemuka di Indonesia, Books & Beyond, serta mengoperasikan supermarket, minimarket, dan apotek, mulai dari Boston, Foodmart, LinkNet, Timezone,
Tak hanya bergerak di bidang perbankan, Lippo juga berhasil menjadi pendiri dari grup real estate terbesar di Indonesia, yakni Lippo Karawaci, Tbk. (Lippo Group), yang kemudian menaungi Lippo Malls hingga menjadi jaringan mal terbesar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mochtar Riady, Sang Raja Mal di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Naik Tipis
- Ekonom UGM Dukung Pajak Media Sosial, Ini Alasannya..
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
Advertisement

Pelabuhan Sadeng Gunungkidul Jadi Penghasil Ikan Terbesar di DIY
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement