Advertisement
Industri Remitansi Diminta Segera Beralih ke Digital

Advertisement
Harianjogja..com, JAKARTA—Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI) mendorong industri remitansi untuk segera bertransformasi ke era digital, agar tetap relevan di tengah perubahan sistem pembayaran global.
Ketua Umum APPUI Eddy Hadiyanto menyebut, dengan adanya peta jalan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 menuntut penyelenggara jasa pembayaran kategori izin 3 untuk mempercepat digitalisasi.
Advertisement
“Banyak yang masih menggunakan sistem tradisional sehingga berisiko tergusur, sementara hanya yang sudah berteknologi yang mampu bertahan. Karena itu, saya mengimbau untuk segera bertransformasi agar tetap relevan di era digital,” kata Eddy, dikutip Sabtu (27/9/2025).
BACA JUGA: Jembatan Pandansimo Siap Jalani Uji Coba Lalu Lintas Pekan Depan
Dalam Indonesia Remittance Forum 2025, Kamis (25/9/2025), lebih dari 250 peserta hadir mewakili perusahaan Penyelenggara Jasa Pembayaran dari seluruh Indonesia.
Sebagai penyelenggaraan kelima sejak tahun 2021, imbuhnya, Indonesia Remittance Forum telah menjadi ajang yang dinantikan sebagai sarana silaturahmi, perluasan jaringan bisnis, serta pertukaran informasi industri.
Turut hadir pula perwakilan dari Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Pusdiklat APU PPT, serta Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Penyelenggaraan Indonesia Remittance Forum tahun ini juga menandai momentum bersejarah dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) antara APPUI dan Malaysian Association of Money Services Business (MAMSB) yang diwakili oleh Dato’ Sri Jajakhan Bin Kader Gani.
Kerja sama ini mencakup pertukaran praktik terbaik, berbagi pengetahuan dan pengalaman, penguatan digitalisasi, serta kolaborasi strategis lainnya yang relevan bagi pengembangan industri remitansi di kedua negara.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menegaskan peran strategis remitansi bagi perekonomian Indonesia. “Industri remitansi merupakan penopang penting ekonomi digital nasional. Remitansi tidak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga lifeline bagi jutaan keluarga di Tanah Air. Dana yang dikirim pekerja migran telah menopang konsumsi rumah tangga, menjadi modal usaha, serta mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan layanan keuangan formal,” kata Filianingsih.
Bank Indonesia senantiasa mendorong agar industri sistem pembayaran, termasuk remitansi di dalamnya, terus tumbuh secara akseleratif serta tetap andal dan berdaya tahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tarif Cukai Rokok 2026 Stabil, Purbaya Siap Tekan Rokok Ilegal
- Tiap Tahun 10,7 Juta WNI Cari Kerja, Pengangguran Masih Tinggi
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp2,175 Juta per Gram
- Bapanas Serap 60 Ribu Ton Gula Petani dari Danantara
- Sektor Usaha di DIY yang Perlu Digenjot Kreditnya Menurut ISEI Jogja
Advertisement

Kraton Jogja Ditetapkan sebagai Pusat Kebudayaan dan Warisan Leluhur
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Tanggapan Pakar Soal Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 27 September 2025
- Ekonom UGM Dukung Keputusan Menkeu Purbaya Tolak Tax Amnesty
- Industri Remitansi Diminta Segera Beralih ke Digital
- Bapanas: RI Telah Penuhi Kebutuhan Beras hingga Telur Mandiri
- Zulhas Sebut Jagung Bisa Wujudkan RI Jadi Lumbung Pangan Dunia
Advertisement
Advertisement