Advertisement
Saham di Wall Street Turun Setelah Dua Hari Cetak Rekor

Advertisement
[caption id="attachment_396407" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/13/saham-di-wall-street-turun-setelah-dua-hari-cetak-rekor-396406/a-visitor-looks-at-market-indices-displayed-at-the-tokyo-stock-exchange-in-tokyo" rel="attachment wp-att-396407">http://images.harianjogja.com/2013/04/bursa-saham-reuters-370x244.jpg" alt="" width="370" height="244" /> Foto Ilustrasi Bursa Saham
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]
New York-Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah dua hari mencetak rekor tertinggi baru.
Advertisement
Penurunan terjadi setelah sentimen pasar melemah oleh buruknya angka penjualan ritel AS untuk Maret dan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di seluruh dunia.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir hampir datar, turun tipis 0,08 poin menjadi 14.865,06.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 4,15 poin (0,28 persen) menjadi 1.588,86, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 5,21 poin (0,16 persen) pada 3.294,95.
Penurunan ini terjadi setelah Departemen Perdagangan melaporkan penurunan penjualan ritel 0,4 persen pada Maret dibandingkan dengan Februari, dan sebuah laporan media yang mengatakan bahwa IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan AS menjadi 1,7 persen.
"Ini tidak mengubah pandangan kami untuk kuartal pertama tetapi itu mengindikasikan momentum lebih lambat saat kuartal kedua dimulai," Jennifer Lee dari BMO Capital mengomentari pasar tentang data penjualan ritel.
Beberapa sinyal lemah dalam hasil kuartal pertama dari dua bank juga terus menahan pembelian.
Saham Wells Fargo turun 0,8 persen setelah laba kuartal pertamanya naik 22 persen, tetapi bank -- penerbit kredit rumah terbesar -- mengatakan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) baru melambat.
JPMorgan Chase turun 0,6 persen meski labanya naik sebesar 33 persen, dibantu oleh penurunan 90 persen dalam biaya litigasi perusahaan dan meningkatnya kualitas kredit. Namun, kepala eksekutif Jamie Dimon mengatakan pinjaman untuk usaha kecil masih lemah karena ketidakpastian atas pertumbuhan ekonomi.
Penurunan itu meluas ke bank-bank lainnya yang belum menerbitkan laporan keuangan: Bank of America turun 0,8 persen, Morgan Stanley turun 2,0 persen dan Citigroup merosot 0,2 persen.
Saham-saham yang terkait dengan emas juga terus menurun setelah harga emas anjlok hampir 5,0 persen menjadi 1.486,90 dolar AS per troy ounce, didorong oleh berita bahwa Siprus yang sedang kesulitan akan melepas cadangan emasnya ke pasar.
Barrick Gold kehilangan 8,5 persen, dan Freeport McMoRan menyerah 2,7 persen.
Saham perusahaan minyak juga jatuh menyusul penurunan tajam harga minyak global. ExxonMobil merosot 0,3 persen dan Chevron turun 0,8 persen.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun turun menjadi 1,72 persen dari 1,79 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,92 persen dari 3,00 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

KAI Service Buka 250 Lowongan Kerja, dari Pramugari hingga Security
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Turun, OJK Imbau Bank Sesuaikan Tingkat Bunga Bertahap
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
Advertisement
Advertisement