Advertisement
PEGADAIAN JOGJA : Bakal Miliki Hotel di Oktober

Advertisement
Pegadaian Jogja akan memiliki hotel pada Oktober 2015, sedag Surabaya dibuka pada Mei 2015.
Harianjogja.com, JOGJA- PT Pegadaian (Persero) serius menggarap bisnis perhotelan. Tahun ini, direncanakan sembilan unit hotel bintang tiga di beberapa wilayah di Indonesia mulai beroperasi.
Advertisement
Surabaya menjadi kota pertama yang akan menjajal fasilitas hotel Pegadaian. Direncanakan, hotel Pegadaian tersebut akan mulai beroperasi pada Mei mendatang.
"Yang akan beroperasi dalam waktu dekat, hotel di Surabaya yang berada di kawasan Makam Sunan Ampel. Soft openingnya rencananya Mei mendatang," jelas Ferryseusai membuka Rapat Kerja Tahunan PT Pegadaian Kantor Wilayah XI Semarang di Hotel Grand Tjokro Jogja, Senin (16/2/2015).
Kebijakan tersebut, menurut Ferry, merupakan bagian dari program optimalisasi aset untuk menembus pencapaian target perusahaan plat merah itu selama 2015. Pihaknya baru membangun sembilan hotel di sejumlah kota. Mulai Jogja, Surabaya, Gresik, Makassar, Pekanbaru, Tegal, Pekalongan dan Semarang. Semua hotel tersebut akan diasetkan sementara untuk operasionalnya ditangani anak perusahaan.
"Di Jogja, terdapat dua hotel yang dibangun. Satu di kawasan Tugu dan kedua di Ngupasan. Ditargetkan awal triwulan keempat (Oktober) 2015 ini sudah bisa beroperasi," tambahnya.
Pembangunan hotel di Jogja mengantongi izin pendirian sebelum kebijakan moratorium pembatasan pembangunan hotel. Ferry mengatakan, pihaknya menggulirkan dana sekitar Rp50 miliar untuk setiap hotel yang dibangun. Seluruh hotel yang dibangun Pegadaian berkonsep hotel syariah bintang tiga dengan jumlah kamar rata-rata 140 unit.
"Kalau bicara soal supply and demand, beberapa daerah masih memungkinkan untuk dibangun hotel. Termasuk di Jogja. Ini mengingatkebutuhan akomodasi yang representatif terus meningkat,” tandasnya.
Pegadaian, lanjutnya, memiliki sebanyak 863 unit aset yang akan dioptimalkan. Dia menjelaskan, selain mendirikan hotel, Pegadaian juga melakupan optimalisasi aset dengan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. Selain itu, Pegadian juga berencana membangun rumah sakit tipe D khusus di wilayah-wilayah di mana fasilitas kesehatanya memprihatinkan.
"Program itu lebih menyasar daerah yang masih membutuhkan sarana publik. Misalnya, Kabupaten Karawang yang menjadi pilot project pembangunan pasar tradisional itu. Sifatnya hanya extension (penambahan), bukan pasar baru,” katanya.
Adapun untuk menembus target pencapaian kerja 2015 ini, pihaknya menargetkan bisa meraup laba gadai emas setelah pajak Rp1,8 triliun atau meningkat dari laba tahun lalu yang hanya Rp1,7 triliun. Untuk Wilayah Kerja XI Semarang (Jawa Tengah-DIY), ditargetkan outstanding loan mencapai Rp3,1 triliun untuk 2015.
"Selain optimalisasi aset dan menggenjot layanan gadai, kami juga akan mengejar pertumbuhan dari sektor mikro serta layanan jasa pembayaran listrik, ticketing, pulsa, dan lainnya," tutup Pimpinan Pegadaian Wilayah XI Jateng-DIY Endah Susiani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
- Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Ini Daftar Bisnis Gibran Rakabuming Raka
- Mogok Kerja 3 Hari, Karyawan Asuransi Bumiputera 1912 Kembali Bekerja Besok Senin
Advertisement

Petinggi Relawan Bepro Sambangi Yuni Astuti, Apresiasi Banyak Pemuda DIY Gabung ke Prabowo-Gibran
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement