Advertisement
TWITTER BIKIN UNTUNG : Harus Aktif Nge-Twitt
Advertisement
Twitter bikin untung laiknya bekerja secara formal. Diperlukan konsistensi dalam memposting status.
Harianjogja.com, JOGJA-Pemilik Kedai Digital, Saptuari Sugiharto yang sukses dengan usaha memproduksi cinderamata ini termasuk wirausaha yang aktif di twitter.
Advertisement
Sampai saat ini, Saptu sudah memiliki 94.485 follower. Postingan bernada motivasi selalu mendapat respons baik dari mereka. Bahkan ada follower yang senantiasa menunggu postingan selanjutnya. Melihat hal itu, dua tahun lalu Saptu memutuskan untuk mendaftarkan akun twitter-nya untuk menjadi buzzer.
Buzzer adalah akun twitter dengan follower terbanyak dan bertugas mengiklankan produk kepada para
follower-nya.
“Saya ambil paketan tiap minggu. Jadi tiap hari, sekitar tiga sampai lima kali, aku ngetwit tentang produk yang aku iklankan,” kata Saptu saat dijumpai di warung soto miliknya di Jl. Wonosari Km. 7, Jumat (6/3/2015) pagi.
Dengan batasan 140 karakter, Saptu mem-posting iklan dengan bahasa yang menarik, padat, dan berisi. Selama ini, ada sepuluh produk yang diposting melalui akun twitter-nya. Seperti Bank Mandiri, paket umroh Garuda Indonesia, Century 21, hingga event di Jakarta.
“Mereka minta aku mengiklankan produknya karena tahu twitter aktif,” kata Saptu.
Cara mengecek apakah twitter aktif setiap hari atau tidak adalah melalui aplikasi klout.
“Klout untuk mengetahui skor kita. Seberapa aktif kita ngetwit tiap harinya. Yang mampu mencapai skor 60 itu kurang dari 30% pengguna twitter di dunia,” kata Saptu.
Saptu adalah salah satu orang yang berada di posisi 30% itu. Saat ini, skornya yang mencapai 73 bersaing dengan artis-artis Indonesia seperti Agnes Mo ataupun penyanyi luar negeri Justin Bieber. Dari skor itulah para pengiklan dapat mengetahui akun mana saja yang berpotensi mengiklankan produknya.
Melalui buzzer paketan itu, setiap pekan Saptu dapat meraup keuntungan hingga Rp5 juta.
“Satu minggu kalau bisa sampai 20 kali twit, bisa dapet Rp5 juta,” kata dia.
Salah satu hal yang menyebabkan dirinya memiliki banyak follower adalah kreativitas dalam memposting.
“Jadi kalau di twitter itu bagaimana hanya dengan 140 karakter, kita dapat memberi info yang jelas, singkat, tapi menarik. Kalau postingan cuma bernada galau nggak akan banyak follower,” kata dia.
Aku, lanjut Saptu, benar-benar mencari follower dari nol. Mereka jadi follower karena memang simpatik dan bukan karena ada unsur jual-beli follower.
“Aku pernah ditawari 100.000 follower tapi harus bayar Rp11 juta tapi aku nggak mau,” kata dia lagi.
Menurut dia, memiliki akun twitter tidak hanya sekadar gaya-gayaan. Keuntungan dapat diperoleh hanya dengan duduk manis dan memposting informasi bermuatan positif dan inspiratif. Lambat laun, follower pun akan banyak mengikuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jelang Laga Lawan Korsel, Siswa SMPN 10 Solo Kirim Dukungan untuk Timnas
- Sosok Nathan Tjoe Aon, Nyawa Timnas Garuda Menggapai Impian ke Olimpiade Paris
- Pacu Kekuatan CBR250RR, Pembalap Astra Honda Kibarkan Merah Putih di ARRC Cina
- SDN Nayu Barat 1 dan 2 Solo Digabung pada Tahun Ajaran Baru 2024/2025
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement