Advertisement
PEMBEBASAN VISA : Jumlah Wisatawan Ditarget Terdongkrak 15%
Advertisement
Pembebasan visa untuk 30 negara dapat mendongkrak jumlah wisatawan hingga 15%.
Harianjogja.com, JOGJA - Pemerintah berencana membebaskan visa atau setidaknya melakukan perbaikian pelayanan visa bagi warga asing untuk lebih membuka peluang luas kunjungan asing ke Indonesia. Langkah tersebut dipandang efektif untuk mengatasi keterpurukan ekonomi melalui sektor pembangunan pariwisata. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2015/03/17/pembebasan-visa-pemerintah-akan-bebaskan-visa-untuk-wisatawan-dari-30-negara-585769">PEMBEBASAN VISA : Pemerintah akan Bebaskan Visa untuk Wisatawan dari 30 Negara)
Advertisement
Dirjen Sumber Daya Manusia Kementrian Pariwisata, I Gede Pitana, mengatakan komitmen untuk mewujudkan bebas visa atau memperbaiki kemudahan pelayanan visa asing ke dalam negeri bukan sekadar wacana. Menteri Kepariwisataan Arif Yahya telah menggagas bebas visa untuk lima negara yakni Jepang, Cina, Korea, Australia dan Rusia ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Respon Pak Presiden bagus. Sudah langsung dibahas dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu. Malah, Pak
Presiden berpandangan tidak hanya lima negara seperti yang diajukan kementrian pariwisata, tapi 30 negara tetangga. Ini kita tunggu," kata Pitana saat menghadiri wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Yogyakarta di Hotel Pasific, Selasa (18/3/2015).
Pitana mengatakan rencana pembebasan visa tersebut sudah dalam tahap mempersiapkan perubahan peraturan. Presiden, imbuhnya, sudah menargetkan pada akhir bulan ini bakal selesai agar sebulan kemudian keputusan presiden (kepres) baru sudah mulai efektif berlaku.
Ia menambahkan pembebasan visa untuk mengatasi keterpurukan pariwisata dipercaya efektif dalam memperbaiki keterpurukan kunjungan wisatawan ke dalam negeri. Pemerintah meyakini pembebasan visa ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mencapai 15 persen.
"Jika target naiknya kunjungan wisatawan sebelumnya hanya mencapai 5 persen dengan pembebasan visa
harusnya lebih menggenjotnya lagi ke tingkat 20 persen," lanjut Pitana.
Perhitungan tersebut bukan sebatas wacana. Pasalnya, negara seperti Thailand yang tahun lalu sudah mulai
melakukan program terobosan tersebut khusus untuk Cina sudah dapat mengangkat persoalan perekomonian dan kepariwisataan negeranya. Langkah tersebut juga sudah dilakukan Meksico yang membebaskan visa atau cukup dengan visa Amerika saja.
Pitana menambahkan, pemerintah kini fokus untuk mewujudkan terobosan untuk pembangunan sektor pariwisata tersebut. Kini tengah dilakukan berbagai kesiapan pendukung dengan perbaikan-perbaikan berbagai sektor seperti sarana prasarana dan transportasi dan semua yang menyangkut soal pelayanan kepariwisataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement