Advertisement
PERTUMBUHAN EKONOMI : Laju Inflasi Jogja pada Juni Diperkirakan Stabil
Advertisement
Pertumbuhan ekonomi di Jogja diperkirakan stabil pada bulan puasa ini.
Harianjogja.com, JOGJA-Laju inflasi Jogja pada Juni 2015 diperkirakan stabil. Besarnya inflasi diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan inflasi Mei 2015.
Advertisement
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Arief Budi Santoso mengatakan, inflasi pada Juni tidak akan terlalu tinggi. Besar inflasi Juni diperkirakan 0,36% hingga 0,42%. Penyebabnya, stok komoditas di pasaran masih aman.
“Kalau dari Disperindagkop DIY, Badan Ketahanan Pangan dan Pertanian [BKPP], serta dari Dinas Pertanian DIY, stok bahan pangan cukup,” ujar dia.
Ia menyebutkan, pada awal Ramadan, beberapa harga komoditas mengalami kenaikan. Misalnya saja harga telur ayam ras dan daging ayam ras yang merangkak naik. Namun, dari pantauan KPBI DIY, harga kedua komoditas tersebut justru turun termasuk bawang merah. Selain itu, ujar dia, untuk bahan bakar dan gas, Pertamina telah menjaga stok BBM dan Elpiji.
“Jika dari sisi komoditas stoknya cukup, harapannya harga enggak naik banyak dong,” ujar dia.
Ia menambahkan, stok bahan pangan diharapkan bisa mencukupi permintaan pasar yang kian meningkat. Sehingga, harga-harga tidak terkerek terlalu tinggi. Selain itu, para pedagang diharapkan tidak menaikkan harga terlalu tinggi atau sewajarnya saja.
Namun, pada Juli 2015 perlu diwaspadai adanya lonjakan permintaan di pasaran. Pasalnya, ada kecenderungan warga untuk membelanjakan uang yang dipersiapkan untuk Lebaran. Biasanya, selama satu tahun sebelumnya, warga mulai menabung untuk keperluan Lebaran sehingga ketika mendekati Lebaran, uang yang dibelanjakan akan sangat banyak.
“Kami mengimbau agar warga tidak terlalu berlebihan ketika belanja. Sewajarnya saja,” ujar dia.
Lonjakan permintaan yang mungkin timbul harus diimbangi dengan ketersediaan komoditas yang dicari. Menurutnya, melihat kondisi komoditas saat ini, belum perlu diadakan operasi pasar untuk bahan pangan tertentu. Selain itu, belum ada permintaan dari masing-masing kabupaten dan kota untuk menggelar operasi pasar.
“Namun, untuk beras saya dengan Bulog DIY siap menggelar awal Juli,” ujar dia.
Kepala Bulog Divre DIY Langgeng Wisnu Adi Nugroho mengatakan, pada dasarnya Bulog Divre DIY siap menggelar operasi pasar kapan saja. Namun, realisasinya masih menunggu hasil koordinasi dengan Diperindagkop DIY.
Data dari BPS DIY menunjukkan, inflasi Jogja pada Mei 2015 tercatat 0,36%. Kepala BPS DIY Bambang Kristianto mengatakan, jika dibandingkan inflasi pada April 2015 yang sebesar 0,38%, inflasi pada Mei mengalami penurunan. Ada pun komoditas yang mengalami penurunan harga selama Mei antara lain, beras yang turun 2,16% dengan memberikan andil sebesar -0,08%.
Selain itu, penurunan juga terjadi pada wortel, minyak goreng, keramik, sabun detergen, shampoo, nangka muda, cabai hijau, dan tomat sayur masing-masing turun 10,71%, 1,32%, 1,40%,1,76%, 2,17%, 14,63%, 16,27%, dan 6,04% dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Indonesia Percepat Swasembada, Impor 250 Ton Ilegal Disetop
- Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Produksi Beras
- Harga Kopi Global Anjlok Usai AS Cabut Tarif Impor Brasil
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
Advertisement
Kulonprogo Miliki 2.363 Aset Wakaf, Termasuk 16 Lokasi Produktif
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Produksi Beras
- Hadir di GJAW 2025, MG Motor Indonesia Tampil dengan Line-up Inovatif
- Daftar Lengkap Harga Emas Pegadaian Senin 24 November
- BI Salurkan Insentif Hijau Rp36,38 Triliun ke Perbankan
- Indonesia Percepat Swasembada, Impor 250 Ton Ilegal Disetop
- Harga Bawang Merah Naik di 196 Daerah, BPS Ungkap Penyebab
Advertisement
Advertisement




