Advertisement
PERTUMBUHAN EKONOMI : Bayam dan Kangkung Tekan Inflasi

Advertisement
Pertumbuhan ekonomi Jogja terbantu berkat pasokan bayam dan kangkung melimpah.
Harianjogja.com, BANTUL-Inflasi Jogja pada Juni 2015 tercatat 0,35% atau mengalami penurunan dibandingkan inflasi Mei 2015 0,36%. Penurunan harga bayam dan kangkung memiliki andil menekan inflasi.
Advertisement
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengatakan, harga bayam dan kangkung masing-masing mengalami penurunan 12,52% dan 18,80%. Masing-masing, lanjut dia, memberikan andil menekan inflasi sebesar -0,02%. Selain kedua komoditas tersebut, semen turut menekan -0,02% dengan penurunan harga sebesar 2,35%.
“Selain itu, masih ada beberapa macam komoditas yang menekan inflasi sebesar -0,01 persen,” ujar dia di Kantor BPS, Bantul, Rabu (1/7/2015).
Komoditas yang dimaksud antara lain wortel, sawi hijau, kembang kol, daging sapi, bawang merah, melon, dan daun melinjo. Masing-masing mengalami penurunan harga sebesar 9,59%, 19,36%, 15,34%, 0,76%, 1,14%, 6,87%, dan 13,87%.
Sementara, inflasi yang terjadi disebabkan adanya kenaikan harga yang membuat perubahan angka indeks harga konsumen. Pada Juni 2015, seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks. Misalnya, kelompok bahan makanan naik 0,84% dengan sumbangan inflasi 0,15%. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,25% dengan sumbangan inflasi 0,04%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,08% dengan sumbangan inflasi0,02%.
Selain itu, kelompok sandang juga naik 0,68%, kelompok kesehatan naik 0,40%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,06%, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,34%. Masing-masing memiliki sumbangan inflasi sebesar 0,04%, 0,03%, 0,01%, dan 0,06%.
“Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi antara lain bensin, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan beras,” imbuh dia.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY telah memprediksi laju inflasi Jogja pada Juni 2015 diperkirakan stabil. Kepala KPBI DIY Arief Budi Santoso mengungkapkan, besarnya inflasi diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan inflasi Mei 2015.
“Inflasi pada Juni 2015 tidak akan terlalu tinggi. Besar inflasi Juni diperkirakan 0,36 persen hingga 0,42 persen,” ujar dia.
Menurutnya, hal itu dipengaruhi stok komoditas di pasaran masih aman. Data dari Disperindagkop DIY, Badan Ketahanan Pangan dan Pertanian [BKPP], serta dari Dinas Pertanian DIY mengindikasikan jika stok bahan pangan cukup. Ia mengakui, pada awal Ramadan, beberapa harga komoditas mengalami kenaikan. Misalnya saja harga telur ayam ras dan daging ayam ras yang merangkak naik.
“Namun, dari pantauan kami, harga kedua komoditas tersebut justru turun termasuk bawang merah. Selain itu, ujar dia, untuk bahan bakar dan gas, Pertamina telah menjaga stok BBM dan Elpiji,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ada 243 Titik Rawan Perjalanan Kereta Api, PT KAI Gelar Inspeksi Hadapi Libur Akhir Tahun
- Harga Gula di Dalam Negeri Mahal, Ini Penyebabnya
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
Advertisement

BPBD Bantul Petakan Kalurahan Rawan Bencana Hidrometeorologi
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Penjualan AC Sharp Laris, Pemasangan Sampai Tunggu 5 Hari
- Hujan Promo Akhir Tahun di Riss Hotel Malioboro
- Libur Nataru 2024, KAI Operasikan 11 KA Tambahan, Berikut Jadwalnya
- KAI Daop 6 Catat Penjualan Tiket Nataru Sudah Mencapai 34%
- Aturan Direvisi, Pupuk Bersubsidi Bakal Bisa Didapatkan hanya dengan Menunjukkan KTP
- Dampak Boikot Produk Pro Israel, Produk Lokal Ini Justru Alami Kenaikan Penjualan
- Asal Pemilu Damai, Kadin Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,5 Persen
Advertisement
Advertisement