Advertisement
Pertumbuhan Aset Bank Umum Syariah DIY Capai 12,42%

Advertisement
Kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di perbankan syariah juga kian meningkat
Harianjogja.com, JOGJA-Perbankan syariah di DIY terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Tingkat literasi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan yang ditawarkan bank umum syariah juga semakin meningkat.
Advertisement
"Pertumbuhan layanan perbankan syariah terus mengalami peningkatan yang signifikan. Masyarakat DIY sudah mulai banyak yang memanfaatkan layanan keuangan syariah ini, terlihat dari data pertumbuhan yang ada," ujar Kepala Bagian Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Pasar Modal dan Edukasi Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Ngatmo, saat ditemui di acara peresmian gedung baru Bank Syariah Mandiri, Kamis (23/11/2017).
Berdasarkan data yang dimiliki OJK DIY, bank umum syariah di wilayah DIY mengalami pertumbuhan yang signifikan. Bahkan, jumlah kantor cabang bank umum syariah mencapai 13 kantor, dengan 28 kantor cabang pembantu atau unit pelayanan syariah dan 18 kantor kas bank umum syariah yang tersebar di seluruh wilayah DIY.
Ngatmo memaparkan, dari data itu upaya pelayanan akses perbankan syariah kepada masyarakat terus diperluas. Bahkan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY yang terus tumbuh dengan baik, mencatatkan aset dan penyaluran pembiayaan syariah yang terus meningkat setiap semesternya.
"Total asset bank umum syariah mengalami perkembangan yang signifikan dari sebesar Rp4,7 triliun pada posisi Desember 2016 menjadi Rp5,3 triliun pada posisi Agustus 2017, atau mengalami kenaikan sebesar 12,42 persen," papar Ngatmo.
Kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di perbankan syariah juga kian meningkat. Hal itu dapat dilihat dari penyaluran pembiayaan berbasis syariah yang terus meningkat. Di mana pada Agustus 2017 tercatat pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp2,9 triliun, sementara pada Desember 2016 tercatat Rp2,7 triliun.
"Melihat data itu, layanan perbankan syariah terus dimanfaatkan oleh masyarakat dan pasarnya masih sangat potensial untuk dikembangkan," imbuh Ngatmo.
Kendati demikian, perbankan syariah juga masih mengalami berbagai tantangan. Salah satunya pemahaman masyarakat yang masih kurang memahami tentang produk perbankan syariah. Upaya untuk terus mendorong literasi keuangan syariah masih perlu digiatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement