Advertisement
Keren, 3 Bandara Ini Dibangun Tanpa Duit APBN
Lanskap Proyek Bandara Kertajati, Majalengka, Jabar. - Antara/Yudhi Mahatma
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah menyebut sejumlah proyek pembangunan bandara di Tanah Air tidak menggunakan dana APBN.
Kementerian Perhubungan memastikan pembangunan tiga bandara, yang sama sekali tidak menggunakan dana APBN, merupakan peran dari sinergi BUMN.
Advertisement
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peran BUMN dibutuhkan pemerintah untuk dapat mengurangi ketergantungan terhadap APBN yang ketersediaannya terbatas, sedangkan kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana transportasi terus meningkat.
"Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Fatmawati di Bengkulu, Bandara Radin Inten di Lampung dan Bandara Sentani di Papua. Kalau kegiatan kerja sama ini semakin banyak berlangsung maka dana pemerintah bisa digunakan untuk yang lain," kata Budi Karya usai menghadiri Seminar Nasional Kebangkitan BUMN Sektor Perhubungan, Selasa (28/8/2018).
Dana yang sedianya digunakan untuk pembangunan ketiga bandara tersebut dialihkan untuk mempercepat bandara lain, yakni Bandara Buntukunik di Toraja dan Bandara Taufik Kiemas di Pekon Serai. Kedua bandara tersebut dipastikan selesai pada 2019 dari sebelumnya 2020.
BACA JUGA
Selain itu, juga terdapat Bandara di Sukabumi yang dipercepat pembangunannya dari semula rampung pada 2021 menjadi 2020.
Budi menjelaskan saat ini beberapa proyek infrastruktur sektor transportasi telah berjalan dan disiapkan proyek percontohan (pilot project) KPBU, serta dapat dilaksanakan di pembangunan-pembangunan infrastruktur transportasi yang lain.
Proyek tersebut antara lain jalur KA Makassar - Pare-pare, paving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Bandara Komodo, Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Poris Plawad, serta Pelabuhan Bau Bau dan Anggrek.
Pihaknya menyebutkan peran serta BUMN dapat dilakukan dalam beberapa pilihan bentuk kerja sama, yaitu kerja sama pemanfaatan (KSP), kerja sama penyediaan infrastruktur (KSPI), kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), dan penugasan pemerintah kepada BUMN.
"Saya berinisiatif untuk melakukan suatu upaya kerja sama operasi atau kerjasama konsesi, agar ada payung hukum dengan BUMN. Namun, tidak melupakan perusahaan swasta lain yang harus kami akomodasi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
Advertisement
Tren Event Sport Tourism Tingkatkan Pergerakan Wisatawan di DIY
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



