Advertisement
Defisit Anggaran Negara per Agustus 2018 Rp150 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani
Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan kepada wartawan terkait realisasi APBN triwulan pertama 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4/2018). - Antara/Sigid Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Posisi defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir Agustus 2018 sebesar Rp150 triliun.
Artinya belanja negara masih lebih tinggi dibandingkan penerimaan negara dengan selisih Rp 150 triliun.
Advertisement
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan posisi tersebut turun dibandingkan pada posisi defisit pada akhir Juli 2018 yang sebesar Rp 151,3 triliun.
"Tahun lalu posisi Agustus APBN sudah defisit Rp 220 triliun. Jadi ini perbaikan dari sisi postur APBN kita," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR Jakarta, Senin (10/9/2018).
BACA JUGA
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, penurunan defisit anggaran itu disebabkan oleh peningkatan penerimaan negara hingga saat ini sebesar Rp 1.152,7 triliun atau naik 18,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan penerimaan negara kita masih menunjukkan sangat solid 18,4 persen. Perpajakan tumbuh 16,5 persen. Ini pertumbuhan yang sangat tinggi, kalau tahun lalu pertimbuhan pajak kita tahun lalu posisi agustus hanya tumbuh 9,5 persen, sekarang agustus 16,5 persen. PNBP tahun lalu 20,2 persen, kita sekarang 24,3 persen. Jadi kita sampaikan APBN kita lebih baik," jelas dia.
Meski begitu, Sri Mulyani tetap akan menjaga kondisi penerimaan fiskal atau pajak. Hal ini agar defisit APBN akan terus menurun.
"Kita tetap hati-hati, karena dalam situasi ketidakpastian ini. Kita membutuhkan APBN sebagai intrumen untuk menjaga perekonomian," jelas dia.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan penerimaan negara pada tahun 2018 sebesar Rp 1.894,7 triliun. Sementara, anggaran belanja tahun 2018 sebesar Rp 2.220,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




