Advertisement
Kemitraan UMKM Perlu Didorong
Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memamerkan produk mereka dalam acara Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM yang diselenggarakan di Hotel Tara, Jalan Magelang, Jogja, Selasa (30/10). Pengayaan pengetahuan bagi para pengusaha UMKM terutama dalam bidang industri kreatif ini berupaya menyinergikan kemitraan UMKM yang tangguh dan berdaya saing menuju era revolusi industri 4.0. - Harian Jogja/Desi Suryanto
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menyongsong revolusi industri 4.0, strategi pengembangan untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah adalah dengan mendorong kemitraan. Hal ini dikemukakan dalam Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM yang diselenggarakan di Tara Hotel, Selasa (30/10).
“Salah satu strategi pengembangan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM, adalah dengan upaya pengembangan kemitraan, apalagi dengan adanya revolusi industri 4.0,” ujar Plt Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Rully Nuryanto.
Advertisement
Rully mengungkapkan memasuki era revolusi industri 4.0, pemanfaatan teknologi informasi sangatlah besar di segala aspek bidang. Tak terkecuali di dalam dunia usaha, pemanfaatan teknologi harus mulai menjadi fokus penting.
Akibat dari pemanfaatan teknologi informasi, kata Rully, muncul destruktif ekonomi yang mengarahkan pada konsep sharing economy. Rully menyebutkan hadirnya perusahaan-perusahaan penyedia aplikasi transportasi berbasis daring, telah memberi dampak pada berkembangnya sharing economy.
BACA JUGA
“Itu merupakan salah satu bentuk sharing economy, yang mana kemitraan menjadi konsep yang dikembangkan antarperusahaan. Tujuannya mengembangkan dan memperluas bisnisnya,” ungkap Rully.
Lebih lanjut Rully memaparkan dalam menghadapi reevolusi industri 4.0, strategi tersebut merupakan upaya yang memungkinkan untuk bisa mendorong pengembangan sektor UMKM. Diakui dia, teknologi telah melahirkan peluang-peluang pemasaran yang semestinya bisa memberikan dampak besar bagi pengembangan pasar produk UMKM.
“Melalui kemitraan, tentu untuk menghadapi revolusi industri 4.0 sangat relevan dilakukan. Jadi jangan hanya bicara soal persaingan. Namun, membangun kemitraan adalah salah satu cara menghadapi perkembangan teknologi seperti saat ini,” jelas Rully.
Workshop tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat kepada Masyarakat, Universitas Gadjah Mada. Selain menghadirkan workshop dan temu bisnis, pelaku UMKM di DIY juga diberikan kesempatan untuk menampilkan produknya. Lebih dari 100 UMKM yang hadir dalam kegiatan tersebut, yang mana terdiri dari UMKM kerajinan hingga produk makanan dan minuman.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Irfan Dwidya Prijambada mengungkapkan workshop ini dihadirkan untuk mendorong UMKM agar dapat mengembangkan produknya agar lebih siap menghadapi pasar global, serta tuntutan pasar. Terlebih kini pemasaran sudah tidak lagi cukup dilakukan dengan pemasaran secara tatap muka, door to door ke pasar-pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern.
“Kami ingin mendorong pelaku-pelaku UMKM ini lebih optimal dalam memanfaatkan teknologi. Karena peluang untuk menjangkau pasar akan jauh lebih luas, selama produk memiliki kemasan menarik, prosesing [produksi] bagus. Kalau memerlukan teknologi untuk mendukung usahanya, ada perguruan tinggi yang siap membantu, modal, kami coba bantu menghubungkan ke perbankan. Jadi kemitraan seperti ini yang ingin kami dorong agar UMKM DIY berkembang,” papar Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
Hudono Kembali Terpilih Jadi Ketua PWI DIY Periode 2025-2030
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah Tembus Rp52.350 per Kg
- KSPI Tolak Rumus UMP, Tawarkan Kenaikan hingga 10,5 Persen
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Transaksi QRIS Jadi Jejak Digital UMKM untuk Akses Kredit
- Update Harga Emas: Antam Naik, UBS dan Galeri24 Turun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Rawit Naik di Pasar Eceran
Advertisement
Advertisement




