Advertisement
Daop 6 Antisipasi Longsor Saat Musim Hujan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT KAI Daop 6 Yogyakarta telah bersiap menghadapi musim hujan yang dimulai sejak awal November lalu. Beberapa langkah antisipasi tanah longsor yang dapat menghalangi jalannya kereta sudah dilakukan, termasuk menerjunkan petugas tambahan.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengakui saat hujan turun dengan lebat ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Di antaranya kondisi jalan raya yang licin sehingga pengguna jalan harus lebih berhati-hati saat melewati perlintasan kereta api dan operasional kereta api yang bisa terganggu dengan kemungkinan adanya tanah longsor. Eko menyebut ada beberapa titik yang diwaspadai oleh Daop 6, terutama di sepanjang lintas Kalioso, Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah; Solo-Purwodadi, Jawa Tengah dan Stasiun Goprak, Jawa Tengah. Pada lintasan sepanjang kurang lebih 40 kilometer tersebut struktur tanahnya labil.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Oleh sebab itu, sejak jauh hari Daop 6 mengambil langkah antisipasi dengan memperbaiki drainase serta membangun bronjong dan cerucuk di kiri kanan lintasan tersebut. Yakni fondasi yang didesain khusus untuk kondisi tanah yang tidak stabil. "Untuk titik rawan parsial ya, ada beberapa. Namun untuk lintasan Kaliyoso-Guprak ini sebenarnya lebih pada stuktur tanah yang labil sehingga perlu diantisipasi saat hujan sudah mulai turun seperti saat ini," katanya, Rabu (20/11).
Untuk di sekitar wilayah Jogja, Eko menyebut kondisi jalan yang dilalui rel relatif aman. Meski pada musim hujan tahun lalu lintasan di Maguwo-Prambanan sempat terputus akibat tertutup longsoran tanah, tetapi titik tersebut kini sudah diantisipasi. Eko mengaku ancaman longsoran tanah tak dapat dihindari. Pasalnya hampir semua perlintasan kereta api melalui wilayah yang pegunungan yang identik dengan tebing dan bukit, terutama di wilayah Jawa Barat.
Maka selain langkah pembangunan bronjong dan perbaikan drainase, antisipasi lewat penerjunan personil pun dilakukan. Eko menjelaskan sesuai standar operasional prosedur (SOP), setiap hari sebelum kereta berangkat ada petugas pemeriksa jalan rel yang akan berpatroli untuk mengecek kondisi rel kereta api. Saat musim hujan, mereka juga bertugas memantau curah hujan dan tinggi debit air selepas hujan turun. Selain itu, ada petugas tambahan yakni petugas jaga daerah rawan yang akan berpatroli pada malam hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- JD.ID Tutup, Ini Sosok Pemiliknya
- JD.ID Berhenti Terima Pesanan Pelanggan Mulai 15 Februari 2023
- Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
- Jangan Asal Klik! Bisa Saja Uang di Rekening Anda Dibobol
- HUT ke-74, Garuda Indonesia Hadirkan 30.000-an Produk UMKM di Seluruh Penerbangan
Advertisement

Puluhan Juta Dianggarkan Kelurahan Gedongkiwo untuk Tangani Sampah
Advertisement

Ini Nih... Wisata di Solo yang Instagramable, Ada yang di Dalam Pasar!
Advertisement
Berita Populer
- Bos BRI Ungkap Laba Bank di Atas Rp40 Triliun
- Kotta Shop, Buah Tangan Khas Kotta GO Hotel Yogyakarta
- Perdana, 5 Instruktur AHM Safety Riding Park Siap Bersaing di Thailand
- 2023 Menjadi Tahun Recovery bagi Astra Motor Yogyakarta
- Banyak Gerai Transmart Bertumbangan, Bagaimana Nasib Karyawan?
- Satu Dekade, BPJS Kesehatan Merevolusi Layanan Kesehatan di Indonesia
- Holland Bakery Viral di Medsos, Siapa Sosok Pemiliknya?
Advertisement
Advertisement