Advertisement
Dana Bergulir UMKM Ultra Mikro 2018 Dievaluasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi DI Yogyakarta menggelar FGD terkait Pemantauan dan Evaluasi Dana Bergulir UMKM Ultra Mikro Tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Direktorat SMI, Pusat Investasi Pemerintah dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), Rabu (12/12/2018).
FGD ini merupakan kegiatan yang secara berkala dilaksanakan oleh Bappenas dalam rangka mendapatkan informasi perkembangan pelaksanaan Pembiayaan Ultra Mikro yang telah diluncurkan sejak tahun 2017 kemarin. FGD telah dilaksanakan di beberapa kota selain di DIY ini.
Advertisement
Kakanwil DJPb Provinsi DI Yogyakarta, Heru Pudyo Nugroho menyampaikan perkembangan Pembiayaan Ultra Mikro di DIY sampai dengan November 2018 dalam acara tersebut. "Dari data yang ada, pembiayaan ultra mikro sampai dengan November 2018 di DIY telah tersalurkan sebanyak Rp21,93 Miliar dengan jumlah debitur 6.456," ujar dia dalam rilisnya, Kamis (13/12/2018).
Ia menjelaskan, penyaluran terbanyak dilakukan melalui KSPS Tamzis Bina Utama, yaitu sebesar Rp11,58 Miliar dengan debitur sebanyak 3.026. Selain KSPS Tamzis Bina Utama, LKBB lain yang menyalurakn pembiayaan UMi di Yogyakarta yaitu: Koperasi Mitra Dhuafa, KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera, KSPPS Nusa Ummat Sejahtera, KPS BMT Alhuda , KSPPS BMT Melati, Pegadaian dan PNM.
"Diharapkan dalam FGD, LKBB dapat memberikan masukan terkait pelaksanaan di lapangan misalnya kendala-kendala dan permasalahan apa yang dihadapi dalam penyaluran pembiayaan UMi selama ini," papar dia.
Menurutnya, pemerintah perlu memastikan bahwa selama tahun 2018 pelaksanaan penyaluran Pembiayaan UMi telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Hambatan penyaluran pasti ada, oleh karena itu dalam kesempatan FGD ini menjadi salah satu forum ini untuk mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut. Hal ini sangat diperlukan, karena pada tahun 2019 Pembiayaan UMi menjadi salah satu program nasional pemerintah.
Kementerian PPN/Bappenas yang mengawal Pembiayaan Ultra Mikro sebagai Program Nasional di tahun 2019 yang akan datang, sangat concern akan hal ini. Kerja sama dari semua pihak terkait yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, PIP, LKBB dan stake holder lainnya sangat menentukan keberhasilan program ini secara keseluruhan.
"Oleh karena itu sinergi dan kerja sama harus selalu ditingkatkan dalam rangka pertumbuhan perekonomian masyarakat secara luas, dan secara khusus kepada para pelaku usaha mikro," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement