Advertisement

Perusahaan Lokal Didorong Go Public

Holy Kartika Nurwigati
Jum'at, 14 Desember 2018 - 07:33 WIB
Mediani Dyah Natalia
Perusahaan Lokal Didorong Go Public Ilustrasi pasar modal. - Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pasar modal tak hanya wahana investasi strategis bagi masyarakat. Akan tetapi, bagi perusahaan lokal, pasar modal dapat menjadi sumber pendanaan yang memberikan kemudahan akses untuk pengembangan usahanya.

Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza mengungkapkan dalam pasar modal ada tiga hal yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Antara lain sebagai wahana investasi masyarakat, pendanaan bagi dunia usaha dan peluang kerja bagi masyarakat.

Advertisement

"Kali ini dalam seminar ini, kami ingin menyosialisasikan tentang pasar modal sebagai sumber pendanaan bagi perusahan, dalam hal ini kaitannya dengan menjadi emiten di pasar modal," ujar Irfan di sela-sela acara Workshop Go Public Yogyakarta di Kantor OJK DIY, Kamis (13/12).

Workshop dengan tema Peluang Pendanaan Perusahaan Menuju Pertumbuhan yang Optimal Melalui Pasar Modal Indonesia, Irfan memaparkan perusahaan lokal di Jogja yang sudah masuk sebagai emiten di pasar modal baru dua perusahaan. Padahal, peluang menarik perusahaan lokal di DIY untuk melakukan initial public offering (IPO) sangat besar.

Salah satunya adalah potensi UMKM yang cukup besar dan merupakan salah satu penggerak ekonomi terbesar di Jogja. "Untuk bisa menjadi emiten pasar modal, memang harus mengantongi beberapa persayaratan utama," ungkap Irfan.

Ada dua papan sebagai persyaratan suatu usaha dapat Go Public sebagai emiten di pasar modal. Irfan menjelaskan papan pengembangan, yakni perusahaan harus berbentuk PT dan minimal perusahaan sudah beroperasi satu tahun dan memiliki proyeksi keuntungan dua tahun mendatang.

Selain itu, terpenting yakni late tangible assets yang dimiliki minimal senilai Rp5 miliar. Irfan mengungkapkan dilihat dari late tangible, UMKM di DIY rerata sudah mengantongi salah satu kriteria, hanya terbentur persoalan status perusahaan yang masih berentuk UD atau CV.

"Sedangkan papan utama adalah perusahaan besar yang memiliki late tangible assets mencapai Rp100 milliar. Untuk bisa lebih mendorong lebih banyak perusahaan lokal masuk emiten, kami berencana menghadirkan papan akselerasi," papar Irfan.

Irfan menjelaskan papan akseslerasi ini akan memberikan persyaratan yang lebih mudah sehingga diharapkan perusahaan skala kecil dapat bergabung sebagai emiten di pasar modal.

"Konteks Go Public adalah harus rela berbagi. Karena dengan masuk sebagai emiten, itu berarti ada pembagian keuntungan dengan masyarakat yang membeli saham perusahaan tersebut," kata Irfan.

Kaya Manfaat

Perwakilan dari PT Integra Indocabinet Tbk, Wijaya memaparkan sebagai salah satu perusahaan lokal yang telah melakukan IPO di pasar modal, mengungkapkan sejumlah keuntungan setelah Go Public. Antara lain kemudahan akses pendanaan untuk pengembangan bisnis yang dijalankan.

Wijaya menuturkan perusahaan kayu terbesar di Indonesia ini, sebelumnya harus mengakses dana dari perbankan untuk dapat mengembangkan usahanya. Diakuinya cukup sulit untuk mendapatkan pinjaman, karena perbankan biasanya akan menanyakan tentang collateral perusahaan ini.

"Kalau nilai aset cuma Rp100 miliar, maka hanya 70 persen yang akan diberikan oleh bank. Sekarang setelah menjadi emiten, pinjaman yang dibutuhkan bisa seluruhnya," jelas Wijaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement