Advertisement
Ramadan dan Idulfitri, Kebutuhan Uang Kartal di DIY Diperkirakan Rp5,6 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Bank Indonesia memperkirakan permintaan yang kartal perbankan DIY untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2019 sebesar Rp5,6 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY Hilman Tisnawan mengatakan jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,6% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp5,2 triliun.
Advertisement
"Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan uang kartal di DIY pada periode Ramadan dan Idulfitri 2019, Bank Indonesia DIY telah menyiapkan uang kartal baik kertas maupun logam dalam jumlah yang cukup," jelas dia dalam acara Buka Bersama Media di Gedung Heritage, KPw BI DIY, Jogja, Rabu (8/5/2019) petang.
Oleh karena itu, Hilman meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan uang tunai ketika Ramadan dan Idulfitri 2019. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil (UPK) selama Ramadan dan Idulfitri di DIY, BI bekerja sama dengab perbankan membuka loket penukaran untuk wilayah DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement