Advertisement
Ancam Perekonomian Negara, Indonesia Tak Main-Main Perangi Kejahatan Perikanan
Advertisement
Harianjogja.com, LONDON--Indonesia berkomitmen memerangi kejahatan perikanan terorganisasi internasional karena akibatnya tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam keamanan dan perekonomian negara.
Demikian pandangan yang disampaikan Wakil Tetap Indonesia untuk PBB Duta Besar Darmansjah Djumala selaku pembicara pada MIKTA Experiences Addressing Fisheries Crimes and Wildlife Trafficking, di sela-sela pertemuan Sesi ke-28 Commission on Crime Prevention and Criminal Justice di Markas PBB Wina, Austria, Senin (20/5/2019).
Advertisement
Menurut keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Wina, pada kesempatan itu, Djumala menyampaikan pengalaman Indonesia dalam memerangi kejahatan perikanan.
Studi FAO menunjukkan bahwa sekitar 93% stok ikan dunia tereksploitasi. Dengan ditekannya kejahatan pencurian perikanan maka tingkat ekploitasi ikan di Indonesia menurun, sehingga stok ikan nasional meningkat dan mendorong ekpor lebih banyak.
"Hal ini merupakan salah satu bentuk pengejawantahan visi nasional menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujarnya.
Dia melanjutkan, kejahatan perikanan berkembang menjadi kejahatan transnasional yang sangat serius dan terorganisir. Banyak pihak yang melakukan kejahatan pencurian ikan terlibat dalam aktivitas kejahatan transnasional terorganisir lain, seperti pencucian uang, suap, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, perdagangan orang, kerja paksa, kejahatan perpajakan, penyelundupan barang, dan sebagainya.
"Memerangi kejahatan transnasional yang terorganisasir tentu tidak dapat dilakukan satu negara saja dan perlu dilaksanakan melalui kerja sama internasional," ujarnya.
Selain Djumala, pada kesempatan itu juga menghadirkan para duta besar negara-negara MIKTA di Wina, yaitu Hermann Aschentrupp (Meksiko), Dong-ik Shin (Korea Selatan), Ahmet Muhtar Gun (Turki), dan Brendon Charles Hammer (Australia), sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman terkait upaya memerangi kejahatan perikanan di masing-masing negara.
Kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus dari UNODC yang menghadirkan Jenna Dawson-Faber (Sustainable Livelihoods Unit UNODC) sebagai moderator pertemuan.
MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia) merupakan kelompok kemitraan yang digagas pada 2013 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, bertujuan memperjuangkan kepentingan bersama dalam memperkuat multilateralisme, mendukung struktur pemerintahan global yang efektif, serta memberikan dukungan terhadap stabilitas dan kesejahteraan global. Keketuaan MIKTA pada 2019 dipegang Meksiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Bisnis
Berita Lainnya
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
Advertisement
Advertisement